Sejarah Singkat Hari Guru Nasional

November 24, 2015
Assalamu’alaikum.wr.wb.

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi Anda semua pengunjung blog Kolom Edukasi, semoga semuanya selalu dalam keadaan sehat amin. Alhamdulillah tepat pada tanggal 25 November nanti kita akan memperingati Hari Guru Nasional, di hari ini pula ditetapkan sebagai Hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), lebih tepatnya sejak tanggal 25 November 1945.

Sekilas Tentang PGRI

Persatuan Guru Republik Indonesia atau disingkat PGRI adalah sebuah organisasi di Indonesia yang anggotanya berprofesi sebagai Guru. Organisasi ini pertama kali didirikan dengan semangat perjuangan para Guru Pribumi pada zaman Belanda, pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). Sampai sekarang Organisai ini tetap eksis sebagai organisasi utama yang menaungi seluruh Guru di Indonesia.

Sejarah Terbentuknya PGRI

Pada awalnya organisasi perjuangan Guru pribumi pada zaman Belanda berdiri pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). Organisasi ini bersifat unitaristik yang berarti tidak memandang perbedaan ijazah, tempat kerja, kedudukan, agama, suku, golongan dan asal-usul seseorang.

Anggota PGHB  sendiri terdiri dari para Guru bantu, Guru desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah. Dengan latar pendidikan yang berbeda-beda, mereka umumnya bertugas di sekolah desa dan sekolah rakyat angka dua.
Sejarah Singkat Hari Guru Nasional
Ilustrasi Guru Jaman Belanda
Tidak mudah bagi PGHB memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki pangkat, status sosial dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Sejalan dengan keadaan itu, di samping PGHB berkembang pula organisasi Guru baru antara lain Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB), disamping organisasi Guru yang bercorak keagamaan, kebangsaan atau lainnya seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV), Katolieke Onderwijsbond (KOB), Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua Guru tanpa membedakan golongan agama.

Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para Guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi terhadap pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia. Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kemerdekaan. Perjuangan Guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak "Merdeka".

Perubahan Menjadi PGRI


Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata "Indonesia" yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya kata "Indonesia" ini sangat didambakan oleh Guru dan bangsa Indonesia.

Sayang pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, termasuk Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas sampai Indonesia merdeka.
Rupanya semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 telah menggerakkan hati dan jiwa Para Guru yang sebelumnya Organisai mereka (baca: PGI) ditutup oleh Pemerintah Jepang untuk menyelenggarakan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta.

Melalui kongres ini segala organisasi dan kelompok Guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah Guru yang aktif mengajar, pensiunan Guru yang aktif berjuang, dan Pegawai Pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk.

Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 atau lebih tepatnya seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.
Dengan semangat pekik "merdeka" bertalu-talu, di tengah bau mesiu pemboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan:

1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.
2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.
3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, Guru pada khususnya.

Sejak Kongres Guru Indonesia itu, semua Guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Dan sebagai penghormatan kepada para Guru, Pemerintah menetapkan hari lahir PGRI tersebut sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati setiap tahun.
Sejarah Singkat Hari Guru Nasional
Hari Guru Nasional
Demikian sekilas informasi tentang sejarah lahirnya Hari Guru Nasional dalam satu wadah kesatuan, yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Semoga bermanfaat bagi kita semua amin.

Akhir kata, tidak lupa admin Kolom Edukasi mengucapkan ‘Selamat Hari Guru Nasional’ bagi para Guru yang tergabung dalam organisai PGRI. Semoga Guru tetap terdepan dalam mengawal pendidikan di Indonesia demi mencerdaskan anak bangsa. Sekian, Terima kasih dan Wassalam.

Thanks for reading Sejarah Singkat Hari Guru Nasional | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Show comments
Hide comments

0 komentar on Sejarah Singkat Hari Guru Nasional

Post a Comment