tag:blogger.com,1999:blog-47683040162066915892024-03-13T10:59:23.812+07:00KOLOM EDUKASIMedia Informasi dan EdukasiUnknownnoreply@blogger.comBlogger41125tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-11061553095576472802017-11-01T22:20:00.004+07:002017-11-01T22:20:54.201+07:00Tips Menjaga Kesehatan Anak yang Aktif<div class="MsoNormal">
<b>Tips Menjaga Kesehatan Anak yang Aktif</b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Assalamu’alaikum.wr.wb.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom
Edukasi di manapun berada.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Memiliki anak yang aktif adalah berkah bagi orang tua. Anda
akan sangat senang melihat anak Anda bermain-main, belajar sesuatu yang baru,
berkomunikasi dengan teman mereka, dan masih banyak lagi. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Akan sangat menyedihkan jika mereka sakit karena area
bermain yang tidak sehat. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk
menjaga agar kesehatan anak-anak Anda tetap aktif sehingga mereka bisa
mengeksplorasi lebih banyak lagi.<o:p></o:p></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-0eHY1BXnuUY/WfnldCX6J9I/AAAAAAAAF7E/Gfoj7Wf2iGgm2bTr_AnmS5HBPfvNvLr3ACLcBGAs/s1600/Tips%2BMenjaga%2BKesehatan%2BAnak%2Byang%2BAktif.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tips Menjaga Kesehatan Anak yang Aktif" border="0" data-original-height="613" data-original-width="926" height="211" src="https://4.bp.blogspot.com/-0eHY1BXnuUY/WfnldCX6J9I/AAAAAAAAF7E/Gfoj7Wf2iGgm2bTr_AnmS5HBPfvNvLr3ACLcBGAs/s320/Tips%2BMenjaga%2BKesehatan%2BAnak%2Byang%2BAktif.jpg" title="Tips Menjaga Kesehatan Anak yang Aktif" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Makanan Sehat</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Hal pertama adalah memperhatikan makanan mereka. Ini adalah
suatu keharusan bagi Anda untuk menyiapkan makanan sehat untuk anak-anak.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Penting untuk meminta anak-anak agar makan sayuran dan
buah-buahan. Tidak masalah jika anak-anak Anda suka makan camilan tapi pastikan
mereka sedang makan camilan sehat. Jika perlu, Anda bisa memasak makanan sendiri
sehingga Anda tahu ramuannya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ada beberapa resep makanan sehat yang lezat untuk anak-anak
yang bisa Anda coba. Misalnya, Anda bisa menyiapkan satu pak sandwich kalkun,
salad buah, salad sayuran, dan masih banyak lagi. Kelola saja porsi makanannya
sehingga mereka bisa mendapatkan cukup nutrisi dan vitamin agar tetap aktif
sepanjang hari.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Minum Air yang Cukup</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jangan biarkan mereka bermain sebelum minum air putih. Minum
cukup air membuat mereka terhindar dari dehidrasi dan mencegah beberapa
penyakit. Sebaiknya minta mereka membawa botol setiap bermain agar mereka bisa
meminumnya kapan saja mereka mau.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Minum air yang cukup adalah keharusan bagi anak-anak yang
aktif sebelum, selama, dan setelah bermain dan saat mereka belajar. Cukup
tambahkan dengan buah yang mengandung banyak air untuk variasi agar mereka
tidak bosan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Biasakan Sarapan Pagi</b></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Beberapa anak tidak mau makan sarapan mereka. Sebelum
menjadi kebiasaan yang tidak sehat, Anda bisa saja meminta mereka untuk sarapan
pagi. Cobalah untuk memasak menu sarapan favorit mereka sehingga mereka berniat
makan sarapan mereka. Tanyakan pada mereka apa yang menjadi kesukaannya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Makan pagi sangat penting karena memberi mereka cukup energi
ketika bermain dan belajar sepanjang hari. Sarapan seimbang adalah suatu
keharusan. Untuk sarapan pagi anda bisa menyiapkan pisang dan susu atau sereal
gula rendah.<o:p></o:p></div>
<blockquote class="tr_bq">
Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/10/9-manfaat-makan-bersama-keluarga.html" target="_blank">9 Manfaat Makan Bersama Keluarga</a></blockquote>
<div class="MsoNormal">
<b>Olahraga</b></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Anda bisa melatih mereka untuk melakukan gaya hidup sehat
dini. Selain menyantap makanan sehat, Anda juga bisa mengajaknya melakukan
olahraga.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Biarkan mereka melakukan latihan dengan Anda. Anda tidak
harus memaksanya melakukan latihan keras. Anda bisa mengajak mereka melakukan
latihan sederhana seperti berjalan di pagi hari, berlari, dan banyak lagi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ingatlah untuk membuat mereka bersenang-senang dan bahagia
saat melakukan aktivitas mereka termasuk berolahraga, sehingga mereka tidak
merasa bosan. Bagi anak-anak yang aktif sepertinya olahraga adalah hal yang
menarik dan mudah dilakukan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Cobalah Menjadi Teladan yang Baik</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tentu saja, ini bukan hanya tentang anak-anak kita saja. Sebagai
orang tua mereka, Anda harus menjadi teladan yang baik. Karena itu, Anda harus
mulai melakukan gaya hidup sehat untuk saat ini.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jika Anda ingin mereka makan sayuran dan buah-buahan maka
Anda harus melakukannya. Sebenarnya mereka akan mengikuti apa yang orangtua
lakukan. Biarkan mereka terlibat dalam aktivitas sehat Anda sehingga mereka
terbiasa dengannya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Diharapkan dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat
menjaga agar anak Anda tetap aktif dan sehat. Karena tips di atas adalah cara
alami dan terjangkau untuk menjaga kesehatan seluruh keluarga.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Demikian <b>Tips Menjaga Kesehatan Anak yang Aktif</b>. Semoga bermanfaat, terima kasih, wassalamu’alaikum.wr.wb.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-4735648991326699032017-10-31T17:52:00.000+07:002017-10-31T17:52:34.871+07:00Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan Manusia dalam Meminimalisir Stunting<div class="MsoNormal">
Assalamu’alaikum.wr.wb.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom
Edukasi dimanapun berada.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang salah satu sebab
pokoknya adalah kekurangan gizi akut. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
2013, sebanyak 37 % atau hampir 9 juta anak balita mengalami stunting. Angka
ini bertambah terus dengan berjalannya waktu, sehingga Indonesia menyumbangkan
anak stunting terbesar ke 5 di dunia.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-cFMImNCGM1A/WfhMmo7d4XI/AAAAAAAAF6s/voBeWR351Csl1HO8xwsZWU50Uhly3IrYgCLcBGAs/s1600/Pentingnya%2B1000%2BHari%2BPertama%2BKehidupan%2BManusia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan Manusia" border="0" data-original-height="597" data-original-width="816" height="234" src="https://1.bp.blogspot.com/-cFMImNCGM1A/WfhMmo7d4XI/AAAAAAAAF6s/voBeWR351Csl1HO8xwsZWU50Uhly3IrYgCLcBGAs/s320/Pentingnya%2B1000%2BHari%2BPertama%2BKehidupan%2BManusia.jpg" title="Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan Manusia" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Persoalannya, anak stunting atau kerdil rentan terhadap
penyakit degenaratif dalam usia dini, tidak memiliki kecerdasan maksimal, serta
berisiko besar menurunnya produktifitas. Berita ini memprihatinkan mengingat
Indonesia akan mendapatkan bonus demografi tahun 2045. Jika kondisi anak balita
mengalami stunting terus bertambah, bonus yang akan didapat bukan generasi emas
yang mampu menyangga ekonomi Indonesia kedepan, tapi justru meningkatkan
kemiskinan.</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian dan Lembaga Negara
terkait telah berkoordinasi dan bersinergi dalam upaya menangani persoalan
diatas. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan
Pendidikan Keluarga bekerja sama dengan Resourceful Parenting Indonesia (RPI)
menyelenggarakan Bimbingan Teknis bagi orang tua tentang pencegahan, perawatan
dan pengasuhan bagi 1000 hari pertama kehidupan (HPK).</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan bagian
terpenting dalam kehidupan manusia. Pada masa inilah proses tumbuh kembang
seorang anak dimulai. Orang tua memiliki peran penting untuk memberikan
perawatan dan pengasuhan yang berkualitas sesuai dengan tahap perkembangan
anak.</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
1000 hari pertama kehidupan dihitung sejak pembuahan sampai
usia sekitar 2 bulan merupakan masa kritis yang dapat meminimalisir akibat
stunting. Orang tua merupakan ujung tombak pengasuhan anak, yang diharapkan
mampu mengejar untuk memperkecil akibat.</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
”Masalah stunting sudah menjadi masalah serius di Indonesia.
Stunting menjadi program utama pemerintah yang diinisiasi oleh Bappenas dan
didukung kementerian lain, salah satunya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Direktorat Pendidikan Keluarga dan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini,”
jelas Sekretaris Jenderal PAUD dan Dikmas, Wartanto, saat membuka Bimtek
Pendidikan Keluarga pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan di Hotel Twins, Jakarta,
Rabu (25/10/2017).</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Keluarga merupakan unit utama dalam menentukan masa depan
anak. Keluarga juga yang memiliki peran besar dalam menurunkan angka stunting
di Indonesia. ”Kalau pemimpin keluarga tidak diedukasi, sama juga bohong. Saya
yakin, pendidikan keluarga bisa mendukung penuh program stunting sesuai
instruksi presiden ini,” tegas Wartanto.</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Untuk tahap awal, Bimtek melibatkan 8 Kabupaten diantaranya
Kulon Progo, Klaten, Nganjuk, Banggai, Polewali Mandar, Lombok Barat, Sumbawa,
dan Maluku Tengah. Selanjutnya diharapkan akan berkembang menjadi sekitar 100
kabupaten pada tahun 2018 mendatang dengan sasaran daerah kantung-kantung
prevalensi stunting. Peserta Bimtek terdiri dari perwakilan PKK, HIMPAUDI, dan
Dinas Pendidikan setempat ini diharapkan mampu melakukan sosialisasi kepada
masyarakat di sekitarnya tentang stunting dan pentingnya 1000 Hari Pertama
Kehidupan. (Bunga Kusuma Dewi)</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Demikian informasi yang dapat admin share. Semoga
bermanfaat, terima kasih, wassalamu’alaikum.wr.wb.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Source: sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id, 27-10-2017.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-2098611256877056732017-08-06T17:20:00.000+07:002017-08-06T17:20:50.907+07:00Tips Memilih Buku Bacaan untuk Anak Usia Dini<div class="MsoNormal">
Assalamu’alaikum.wr.wb.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom
Edukasi di manapun berada.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Keterampilan membaca berperan penting dalam kehidupan kita
karena pengetahuan diperoleh melalui membaca. Oleh karena itu, keterampilan ini
harus dikuasai anak dengan baik sejak dini.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-QMi-0aUge6M/WYbs1iAWMzI/AAAAAAAAFpg/eX5Vj6hwG6cFmybCJJvz4ZMA5p4WJtS8wCLcBGAs/s1600/Tips%2BMemilih%2BBuku%2BBacaan%2Buntuk%2BAnak%2BUsia%2BDini.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tips Memilih Buku Bacaan untuk Anak Usia Dini" border="0" data-original-height="556" data-original-width="818" height="217" src="https://4.bp.blogspot.com/-QMi-0aUge6M/WYbs1iAWMzI/AAAAAAAAFpg/eX5Vj6hwG6cFmybCJJvz4ZMA5p4WJtS8wCLcBGAs/s320/Tips%2BMemilih%2BBuku%2BBacaan%2Buntuk%2BAnak%2BUsia%2BDini.jpg" title="Tips Memilih Buku Bacaan untuk Anak Usia Dini" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Membudayakan literasi atau membiasakan membaca dan menulis
itu tidak mudah dan diperlukan proses yang panjang. Untuk membudayakan literasi
seharusnya diawali dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga. Orang
tua harus menjadi motor penggerak pertama dan utama dalam membudayakan literasi
di rumah bagi anak-anaknya. Yang tak kalah penting, membudayakan literasi harus
dimulai sejak anak-anak masih berusia dini.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Salah satu yang perlu dilakukan sebuah keluarga adalah
menyediakan berbagai bahan bacaan, entah itu buku, majalah, komik, atau bahan
bacaan lain untuk anak-anak sejak usia dini.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Buku seperti apa yang harus diberikan kepada anak-anak yang
masih berusia dini? Berikut adalah beberpa tips yang bisa dilakukan orang tua
untuk memilihkan buku baginya sebagaimana dikutip laman resmi
<b>sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id.</b></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<ol>
<li>Carilah buku dengan tema atau isi cerita yang sama dengan
buku dongeng yang sebelumnya sering dibacakan orang tua pada anak sebagai
dongeng sebelum tidur. Ketika dia mampu membacanya dan ketika memorinya
bekerja, dan ketika tersadar itu adalah buku atau cerita yang pernah ia
dengarkan, akan membuat dia semakin semangat untuk membaca.</li>
<li>Orang tua juga bisa memberikan buku yang dibuat dengan
struktur kalimat yang singkat dan sederhana yang memudahkan anak mengingatnya.</li>
<li>Cobalah anak-anak diberikan buku dengan tokoh, atau cerita
yang pernah disukai orang tua dulu. Hal ini akan membuat orang tua makin
tertarik dan bersemangat untuk mendampingi dan mengajarkan anak-anaknya
membaca. Tapi tetap perhatikan minat anak terhadap buku yang diberikan itu,
apakah dia menyukainya atau tidak.</li>
<li>Pilihlah buku yang banyak illustrasi dan gambar yang akan
membantu anak semakin mengerti akan isi cerita. Usahakan gambarnya berwarna,
karena ketika terdapat cerita berisi bunga mawar merah, jangan sampai gambarnya
ternyata mawar berwarna hitam putih. Tentunya akan membingungkan si kecil.</li>
<li>Pahami minat anak anda dan berilah buku sesuai minatnya. Hal
ini tentu akan membuat anak-anak semakin tertarik ketika dia senang akan
pesawat dan mendapati ibunya memberikan buku tentang pesawat. Jadi, dorong anak
untuk menyukai membaca dulu.</li>
<li>Bawa anak anda ke toko buku atau perpustakaan dan beri
keleluasaan untuk memilih buku yang dia suka, tentunya tetap pengawasan
dilakukan oleh orang tua.</li>
<li>Orang tua juga bisa meminta pendapat petugas perpustakaan
atau ahli buku atau via internet mengenai buku yang tepat berdasar usia, minat
dan tingkat kemampuan membaca anak anda.</li>
<li>Buku-buku anak yang berkualitas seperti buku yang pernah
mendapat penghargaan atau buku yang ditulis pakar pendidikan anak juga bisa
jadi dipertimbangkan sebagai buku pilihan bagi anak anda.</li>
<li>Disarankan untuk memilih jenis buku yang bisa melatih
kemampuan dan kecerdasan otak anak seperti buku yang berisi sususan gambar atau
mencocokan jenis warna. Buku seperti ini akan menstimulus perkembangan
keceradasan otak anak. selain itu untuk melatih kemampuan berpikir pada anak
Anda sejak usia dini.</li>
<li>Buku yang baik untuk anak hendaknya memiliki konten yang
mendidik disertai dengan gambar yang menarik dan berwarna mencolok.</li>
<li>Jangan membiarkan anak memilih buku bacaan yang tidak
berkualitas seperti komik. Apabila anak sudah mengenal komik sejak kecil maka
hal tersebut bisa menjadi sebuah kecanduan sampai dia tumbuh dewasa. <b>Yanuar
Jatnika</b></li>
</ol>
Demikian informasi yang dapat admin share. Semoga
bermanfaat, terima kasih, wassalamu’alaikum.wr.wb.<br />
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-3377450698798327842017-07-07T07:49:00.000+07:002017-07-07T07:49:14.979+07:00Kiat Mengurangi Sifat Egois pada Anak<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;">Salam sejahtera bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di
manapun berada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;">Mempunyai anak merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Anda
yang telah berkeluarga. Merawat dan mendidik mereka adalah tugas kita bersama
dalam keluarga.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;">Dalam masa perkembangannya terkadang banyak kita temui sifat
dan sikap anak yang tidak sesuai dengan arahan kita, semaunya sendiri atau
dalam istilah jawa “sak karepe dewe”.
Tidak mau menuruti perintah dan cenderung cuek. Bahkan dalam kondisi tertentu anak juga
terlihat bersifat egois, mau menangnya sendiri, tidak mau diajak kompromi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-o4fsI3_axxo/WV50QuIwjUI/AAAAAAAAFjc/CwOVa8tGgqo82cuNMu4UKX-kvR70OhoKQCLcBGAs/s1600/Kiat%2BMengurangi%2BSifat%2BEgois%2Bpada%2BAnak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="Kiat Mengurangi Sifat Egois pada Anak" border="0" data-original-height="609" data-original-width="888" height="218" src="https://3.bp.blogspot.com/-o4fsI3_axxo/WV50QuIwjUI/AAAAAAAAFjc/CwOVa8tGgqo82cuNMu4UKX-kvR70OhoKQCLcBGAs/s320/Kiat%2BMengurangi%2BSifat%2BEgois%2Bpada%2BAnak.jpg" title="Kiat Mengurangi Sifat Egois pada Anak" width="320" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;">Egoisme adalah kecenderungan manusia untuk mementingkan diri
sendiri dan mengabaikan kepentingan orang lain. Sifat egoistis sebetulnya sifat
dasar manusia, namun pesan moral dari hampir semua sumber kearifan menganjurkan
agar manusia berbuat baik kepada sesama manusia.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;">Anak dalam perkembangan psikologisnya pasti memiliki
kecenderungan bersifat egoistis sampai masa remaja. Sifat egoistis ini secara
bertahap akan berkurang seiring perkembangan psikologisnya yang semakin dewasa.
Sifat egoistis juga bisa dikurangi melalui asupan nilai-nilai moral yang mulia.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: inherit;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/12/cara-menghadapi-anak-yang-temperamental.html" target="_blank">Cara Menghadapi Anak yang Temperamental</a></span></blockquote>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;">Berikut kiat mengurangi sifat egoistis anak seperti dikutip dari laman <i>sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id:</i></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><b>Pertama,</b> biasakan anak berbagi. Orang tua perlu
mengajarkan tentang berbagai permainan anak yang mengandung nilai keutamaan
untuk berbagi, misal mobil-mobilan. Sesekali doronglah anak untuk meminjamkan
mobil-mobilannya ke temannya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><b>Kedua,</b> tingkatkan kepedulian anak. Mengenalkan dan
meningkatkan kepedulian anak sangat penting, agar kelak rasa kepedulian itu
tumbuh lebih baik dan lebih hebat dalam diri anak. Sejak dini ajaklah anak membagikan makanan bagi orang miskin, dan
belajar menyayangi lingkungan sosial mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><b>Ketiga,</b> pakailah kegiatan bermain peran untuk
menanamkan nilai kepedulian. Sesekali ajaklah anak bermain dokter-dokteran.
Ajak salah satu teman untuk bermain, dan jadikan boneka sebagai pasien. Minta
si anak berperan sebagai ibu si pasien, dan temannya sebagai dokter. Mintalah
keduanya memeragakan adegan mengantarkan si boneka berobat, hingga si boneka
diperiksa, dan kemudian dikembalikan ke ibunya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><b>Keempat,</b> rencanakan jadwal anak bermain bersama
teman-teman di taman atau di rumah, dan sediakan fasilitas bermain seperti
untuk prosotan dan ayunan. Biasakan anak-anak bermain bersama, saling menjaga
dan merawat bersama.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><b>Kelima,</b> berikan pujian kepada anak. Ketika si anak
mau berbagi dengan orang lain, orang tua harus memberi pujian. Hal itu dapat
membuat anak semakin percaya bahwa perbuatan itu baik. *</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;">Demikian Kiat Mengurangi Sifat Egois pada Anak. Semoga
bermanfaat, wassalamu’alaikum.wr.wb.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;">*<i>Nur Hafidz, mahasiswa program studi Pendidikan Islam Anak
Usia Dini di IAIN Purwokerto.</i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-64039641774892615212017-03-11T20:28:00.001+07:002017-04-11T11:22:44.563+07:00Skip Challenge, Permainan Berbahaya yang Dapat Merusak Sel-sel Otak<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Maraknya aktivitas berbahaya yang dibagikan para siswa di media sosial seperti <i>Skip Challenge</i> tentu membuat kita prihatin. Bagaimana tidak, permainan yang dilakukan dengan cara menekan dada sekencang-kencangnya selama sekian detik sehingga menyebabkan pelakunya kejang dan pingsan ternyata dapat membahayakan jiwa siswa.<br /><br />Bagi siswa yang melakukan permainan <i>Skip Challenge</i> mungkin beranggapan bahwa aktivitas tersebut merupakan kegiatan kekinian yang menegangkan dan mengasyikkan, meski pada dasarnya mempunyai dampak buruk bagi kesehatan, bahkan dapat berakibat fatal.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-RqCg6zpzVN4/WMP6yao4WSI/AAAAAAAAEwk/eWg00PEmXhgp5bBeS7cMNs2wGyM5R6RJwCLcB/s1600/Skip%2BChallenge.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Skip Challenge" border="0" height="275" src="https://3.bp.blogspot.com/-RqCg6zpzVN4/WMP6yao4WSI/AAAAAAAAEwk/eWg00PEmXhgp5bBeS7cMNs2wGyM5R6RJwCLcB/s400/Skip%2BChallenge.jpg" title="Skip Challenge" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hal ini juga mendapat sorotan serius dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yang melarang para siswa melakukan tantangan semacam itu. Mendikbud juga mengimbau para guru dan kepala sekolah memberikan perhatian khusus terhadap aktivitas siswa di lingkungan sekolah. “Permainan Skip Challenge sangat berbahaya bagi siswa, dan ini harus diberikan larangan keras. Guru dan Kepala Sekolah perlu memberikan perhatian terhadap aktivitas siswa di lingkungan sekolah,” tegas Mendikbud, sebagaimana dikutip dari laman resmi kemdikbud.go.id, dalam kesempatan kunjungan kerja ke Bandung, Jawa Barat, Jumat (10-03-2017).<br /><br />Perlu dipahami bagi para siswa</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">, kata Mendikbud, permainan tersebut sangat membahayakan jiwa siswa, baik jangka pendek ataupun jangka panjang. “Apa yang dilakukan sewaktu muda, akan memberikan dampak saat sudah tua. Permainan tersebut sangat membahayakan, dan akan berdampak buruk bagi kesehatan siswa,” jelasnya.</span></div>
<div>
<div>
<div>
<div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <br /> Mendikbud berharap para siswa di bawah bimbingan guru dan kepala sekolah tidak melakukan tindakan yang berbahaya dan tidak mendukung masa depan. “Lakukan aktivitas yang positif dalam mengekspresikan diri. Aktivitas siswa saat-saat jam istirahat dan jam pulang sekolah perlu menjadi perhatian sekolah. Aktivitas yang membahayakan harus segera diberhentikan,” pesan Mendikbud Muhadjir.<br /> <br /> Saat ini sedang viral video yang mempertunjukkan siswa melakukan tantangan <i>skip challenge</i> atau <i>pass out challenge</i>. Tantangan ini dilakukan salah satu siswa kepada temannya dengan cara menekan dada sekeras-kerasnya selama beberapa waktu sehingga menyebabkan pelakunya kejang dan pingsan. Banyak siswa menganggap bahwa aktivitas tersebut merupakan pengalaman yang menegangkan dan menyenangkan.<br /> <br /> Tetapi, tanpa disadari oleh para siswa tersebut, mereka pingsan karena asupan oksigen ke otak terhenti beberapa saat. Hal itu dapat menyebabkan kerusakan sel-sel otak, dan berakibat fatal seperti terjadinya kerusakan otak atau kelumpuhan organ-organ vital lainnya. Praktisi kesehatan telah melarang tantangan yang berbahaya ini. Namun, masih banyak yang belum memahami risikonya.<br /> <br /> Mendikbud juga mengajak orang tua dapat lebih aktif berkomunikasi dan memantau aktivitas anak-anaknya. Disampaikannya, peran orang tua untuk memberikan pemahaman tentang risiko aktivitas berbahaya seperti <i>skip challenge</i> sangatlah penting.<br /><br />Demikian informasi yang dapat admin share, semoga bermanfaat, terima kasih, wassalamu’alaikum.wr.wb.</span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-56948487914637125862017-02-13T09:06:00.002+07:002017-04-14T08:22:45.198+07:00Orangtua Jangan Bangga Jika Anak Bisa Nyanyi Lagu Orang Dewasa<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Perkembangan teknologi komunikasi yang begitu pesat membuat anak-anak dengan mudah terhubung dan mendapatkan informasi termasuk lagu, musik, serta hiburan lainnya. Sayangnya, ini membuat anak-anak Indonesia menjauh dari budaya nasional dan sulit mengenal dunia hiburan untuk seusia mereka.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-e_0Ef_bgaSg/WKEURs5fNTI/AAAAAAAAEYs/U3sBtPct3lcoYU3JH2tCoPgYACepfry6QCLcB/s1600/Orangtua%2BJangan%2BBangga%2BJika%2BAnak%2BBisa%2BNyanyi%2BLagu%2BOrang%2BDewasa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Orangtua Jangan Bangga Jika Anak Bisa Nyanyi Lagu Orang Dewasa" border="0" height="263" src="https://1.bp.blogspot.com/-e_0Ef_bgaSg/WKEURs5fNTI/AAAAAAAAEYs/U3sBtPct3lcoYU3JH2tCoPgYACepfry6QCLcB/s320/Orangtua%2BJangan%2BBangga%2BJika%2BAnak%2BBisa%2BNyanyi%2BLagu%2BOrang%2BDewasa.jpg" title="Orangtua Jangan Bangga Jika Anak Bisa Nyanyi Lagu Orang Dewasa" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Lagu-lagu anak sudah sangat berkurang daya tariknya sehingga industri musik Indonesia juga kehilangan selera mereka untuk menciptakan dan mempromosikan lagu-lagu anak. Inilah yang membuat kami, mengenalkan kembali lagu-lagu anak nasional yang pernah diciptakan Ibu Sud kepada siswa binaan kami," kata Direktur Sekolah Global Sevilla Puri Indah, Robertus Budi Setiono, saat pergelaran musik anak-anak bertajuk The Magic of Music: Tibute tu Ibu Sud, kemarin.</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut Robertus, lagu-lagu ciptaan Ibu Sud seperti Burung Kutilang, Naik Delman, Hai Becak, Desaku, Lihat Kebunku, Naik-nak ke Puncak Gunung, Tik-tik Bunyi Hujan, dan lainnya sarat pendidikan yang disesuaikan dengan usia anak.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut penelitian, lagu-lagu orang dewasa bisa berpengaruh buruk terhadap perkembangan psikologis anak-anak.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Anak-anak yang sering mendengarkan lagu-lagu orang dewasa dikhawatirkan akan tumbuh menjadi orang dewasa yang berjiwa kekanak-kanakan. Itu sebabnya, di Sekolah Global Sevilla kami wajibkan anak-anak untuk menyanyikan lagu-lagu anak nasional, salah satunya karya Ibu Sud," bebernya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ditambahkan, Carmanita, desainer top Indonesia yang juga cucu Ibu Sud, semua pihak harus bertanggung jawab dan peduli untuk menumbuh-kembangkan anak-anak agar bisa mengelola warisan budaya bangsa dengan baik.</span></div>
<div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/11/pentingnya-peran-orang-tua-dalam.html">Pentingnya Peran Orang Tua dalam Pengasuhan Anak di Era Digital</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Orang tua paling bertanggung jawab memilihkan lagu-lagu untuk anaknya. Karya lagu-lagu anak nasional sangat banyak, tinggal kesadaran orang tua mau tidak mengenalkannya kepada buah hatinya. Begitu juga sekolah, perannya sangat besar karena anak-anak biasanya lebih patuh kepada gurunya ketimbang orangtuanya," tandasnya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dia menambahkan, lagu-lagu anak karya Ibu Sud selalu disesuaikan dengan usia anak. Anak-anak yang dipaksakan menyanyi dengan nada tinggi serupa orang dewasa, bisa mengakibatkan pita suaranya rusak.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Parahnya, ini tidak disadari orang tua dan justru merasa bangga bila anak-anaknya bisa menyanyikan lagu orang dewasa yang nadanya tinggi.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian info yang dapat admin share sebagaimana dikutip dari laman jpnn.com (12-02-2017), semoga bermanfaat, terima kasih, wassalamu’alaikum.wr.wb.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-7733582264821662102017-02-03T15:28:00.000+07:002017-04-14T08:24:43.849+07:00Manfaat Anak Bermain Hujan-hujanan<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu'alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Hampir semua anak suka sekali bermain air. Tawa riang gembira mereka dapat dengan mudah kita jumpai di kamar mandi, sungai, kolam renang sampai saat hari hujan. Nah, berkaitan dengan yang terakhir ada sebagian dari orang tua melarang anaknya berhujan-hujanan. Satu alasan yang sering digunakan adalah kehawatiran anak jatuh sakit. Alasan tersebut tentu saja tidak salah, tapi juga tidak seluruhnya benar.<br /><br />Jika kondisi kesehatan anak sedang terganggu, demam misalnya, sudah barang tentu jika orang tua harus melarang anak berhujan-hujanan. Perubahan suhu badan yang terjadi secara drastis dari panas atau hangat ke dingin dapat menyebabkan demamnya bertambah tinggi. Tapi jika kondisi anak-anak bugar, biarkan saja mereka bermain hujan-hujanan.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-7_R1RqpViQU/WJQ9sYHnCAI/AAAAAAAAEQM/fqKLCT0VEXkmi6g6DKunwjSoxHGj-dVkACLcB/s1600/Hujan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Manfaat Anak Bermain Hujan-hujanan" border="0" height="277" src="https://4.bp.blogspot.com/-7_R1RqpViQU/WJQ9sYHnCAI/AAAAAAAAEQM/fqKLCT0VEXkmi6g6DKunwjSoxHGj-dVkACLcB/s400/Hujan.jpg" title="Manfaat Anak Bermain Hujan-hujanan" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berdasarkan pengalaman pribadi sebagaimana diuraikan <b>Agus M. Irkham</b>, pada laman sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id, paling kurang ada empat manfaat yang dapat diperoleh ketika saya membiarkan anak-anak berhujan-hujanan.</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Pertama,</b> makan mereka menjadi sangat lahap. Tanpa kita kejar-kejar untuk makan, anak-anak sudah memintanya. Mengapa bisa demikian? Karena secara fisik, mereka memang mengeluarkan energi banyak. Berlarian ke sana-kemari dalam kondisi udara luar yang dingin membuat mereka cepat kelaparan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Kedua,</b> usai berhujan-hujanan, anak-anak tidur nyenyak, karena kecapekan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Ketiga,</b> hujan-hujanan bisa menjadi sarana mengenalkan kejadian alam berupa proses bagaimana hujan turun. Mulai dari air laut yang memuai karena terkena sinar matahari, menjadi awan, lantas menjadi embun, dan turun ke bumi sebagai buliran-buliran air hujan. Air hujan tersebut ada yang terserap oleh tanah dan akar-akar pohon, ada yang kembali lagi ke laut melalui sungai-sungai. Jadi hujan adalah peristiwa alamiah biasa untuk menyeimbangkan dan terus menghidupkan Bumi ini.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Keempat,</b> agar anak-anak tidak panik jika terjadi hujan. Hidup di belahan dunia dengan iklim tropis membuat kita bisa menikmati hujan sepanjang tahun. Dan kita kadang tidak selalu siap mengantisipasi turunnya hujan dengan membawa payung atau jas hujan. Terbiasa hujan-hujanan di masa kecil akan membuat anak-anak saat kelak mereka dewasa tidak mudah stres saat ada hujan tiba-tiba.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/05/rumah-kunci-sukses-pola-asuh-dan.html">Rumah, Kunci Sukses Pola Asuh dan Pendidikan Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidak mudah menjadikan hujan sebagai alasan membatalkan janji dan untuk bermalas-malasan. Hanya saja, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum mengizinkan anak-anak berhujan-hujanan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pertama, pastikan anak-anak dalam keadaan bugar. Kedua, boleh hujan-hujanan jika hujannya deras. Jika hanya gerimis atau hujannya tidak deras, anak-anak ditahan dulu. Karena ketika gerimis atau hujannya tidak deras justru suhu di luar jauh lebih dingin dibandingkan saat hujan deras, dan itu bisa berakibat buruk pada kesehatan anak. Ketiga, siapkan makanan pada saat anak-anak sedang berhujan-hujanan. Karena begitu selesai, dapat dipastikan mereka akan lapar. Wah, jika belum siap, bisa terjadi “kerusuhan”. Keempat, jika anak-anak sudah mulai menggigil, itu pertanda kita harus menghentikan mereka, meskipun masih hujan deras. Menggigil menjadi pertanda tubuh mereka sudah tidak bisa menahan dingin air hujan. Kelima, usai hujan-hujanan, minta mereka segera mandi. Bisa menggunakan air biasa, bisa juga dengan air hangat, tergantung kondisi anaknya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika merasa sangat kedinginan, bisa mandi dengan air hangat. Jangan mandi air hujan terus mengenakan pakaian, karena air hujan banyak mengandung asam. Tubuh harus dibilas dengan air sumur/bersih, sehingga asam yang tertempel di tubuh bisa luruh. (<b>Agus M. Irkham, pegiat literasi</b>)</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sumber: http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=3807</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-51746077726785325862016-12-26T13:30:00.001+07:002017-04-14T08:26:43.775+07:00Cara Menghadapi Anak yang Temperamental<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Sifat temperamental tidak hanya menghinggapi orang dewasa, beberapa anak juga sudah memiliki sifat yang gampang tersinggung itu. Disenggol sedikit saja, seorang anak temperamental alias si “sumbu pendek” bisa langsung melotot atau bahkan menendang, dan memukul. Jangangkan disenggol saat terjatuh, saat ada orang lain menertawakannya pun, egonya langsung terusik, dan segera mendatangi si anak yang tertawa tersebut dan…memukulnya!<br /><br />Bisakah kita mengubah anak yang memiliki sifat mudah marah itu? Tentu saja bisa. Segala sifat pada diri anak adalah potensi dan semua potensi bisa diarahkan kepada hal-hal yang positif.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-xQYzI45aJKI/WGC4x5BN9ZI/AAAAAAAAD4g/tM7HaUzzsrgfcRHTnYZqgFv2nKFM3ccJwCLcB/s1600/Anak%2BPemarah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Cara Menghadapi Anak yang Temperamental" border="0" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-xQYzI45aJKI/WGC4x5BN9ZI/AAAAAAAAD4g/tM7HaUzzsrgfcRHTnYZqgFv2nKFM3ccJwCLcB/s320/Anak%2BPemarah.jpg" title="Cara Menghadapi Anak Temperamental" width="262" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perhatikanlah ketika anak marah. Dia berlari, melempar, berguling-guling. Tangisnya meledak keras. Luar biasa energinya. Maka, yang dia butuhkan adalah penyaluran energi besar tersebut. Ikhlaslah bila suatu saat ia mengambil segulung lakban besar dan ia habiskan untuk membalut sekujur tubuhnya sendiri agar seperti pendekar atau tokoh kartun di televisi.</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Relakan bila tanaman-tanaman di kebun banyak yang rusak entah karena dicabutnya atau dipotong dahan dan batangnya dengan dalih sedang mengadakan serangkaian eksperimentasi atau tanpa alasan jelas. Sekadar iseng saja.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/05/rumah-kunci-sukses-pola-asuh-dan.html">Rumah, Kunci Sukses Pola Asuh dan Pendidikan Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menghadapi “kekacauan” seperti itu, silahkan Anda tarik napas dalam-dalam dan hembuskan pelan-pelan, lalu tersenyumlah. Bersyukur atas karunia anak yang sehat dan aktif tersebut. Meskipun begitu, memang tidak selamanya kita sanggup menyediakan fasilitas untuk penyaluran energinya. Kita juga tak mungkin meminta semua orang untuk memahami sifatnya, untuk tidak membuatnya tersinggung dan marah yang kemudian berujung pada ngamuk.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lantas bagaimana cara tepat menghadapinya?. Berikut ini Cara Menghadapi Anak Temperamental sebagaimana admin kutip dari laman sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Pertama,</b> kita harus tenang. Jangan terpancing atau terprovokasi untuk ikut-ikutan marah. Suara keras, cubitan atau hukuman hanya efektif untuk sesaat, namun akan menyuburkan sifat agresifnya. Biarkan saja dia membanting-banting atau melempar apa saja. Tapi sebelumnya amankan benda-benda pecah belah yang sekiranya membahayakan. Karena anak-anak akan menganggap sama nilai antara kursi plastik dengan lampu kristal.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Artikel lainnya: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/12/kelemahan-mendidik-anak-dengan-metode.html">Kelemahan Mendidik Anak dengan Metode Ancaman</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Kedua,</b> saat anak sudah tenang, ajak dia melihat hasil amukannya sambil kita memberesinya; membuang barang-barang yang patah atau pecah ke tempat sampah, dan seterusnya. Ajak bicara anak kita. Tanya dengan ungkapan lembut kenapa dia marah. Setelah mendengar penjelasannya, katakan kepadanya bahwa mengamuk itu tidak baik. Peluk dia, doakan agar anak bisa menahan amarahnya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Ketiga,</b> buat kesepakatan dengan anak, kalimat-kalimat apa yang diinginkan untuk mengingatkan ketika dia hendak mengamuk. Misal, ini yang saya lakukan, saya dan anak saya bersepakat bahwa sifat pemarah dan suka ngamuk adalah tindakan cemen (payah, mental kerdil). Jadi ketika ada gelagat si anak akan marah dan ngamuk, saya langsung mengingatkannya dengan kata “cemen” tersebut.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Keempat,</b> ikhlaskan semua yang telah dilakukan anak-anak. Sebagai orang tua, kita jangan memendam amarah apalagi punya rasa dendam atas tindakan yang dilakukan anak kita. Karena ketika anak marah, dan kita meresponnya dengan marah juga, ia akan semakin marah. Marah kita laksana bensin yang membuat api marahnya semakin besar. Sebaliknya, jika kita tidak marah dan ikhlas, itu akan menjadi air yang dapat memadamkan api marah anak kita.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian informasi keluarga yang dapat admin share, semoga bermanfaat, terima kasih, wassalamu’alaikum.wr.wb.</span></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Oleh: Agus M. Irkham, pegiat literasi</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-7469967454392719822016-12-02T16:16:00.002+07:002017-04-14T08:28:49.864+07:00Kelemahan Mendidik Anak dengan Metode Ancaman<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Seringkali kita melihat orang tua yang berkeluh kesah tentang perilaku anaknya yang menolak atau tidak menuruti perintahnya. Bahkan tak jarang untuk menghadapi anak yang demikian orang tua mengeluarkan jurus andalannya: membentak dan memerintah dengan ancaman. Misal, mengancam akan menghapus uang jajan, atau tak akan mengajak anak berlibur di akhir pekan nanti, atau menakut-nakuti si anak dengan menghadirkan figur dokter, polisi, atau hantu.</span><div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-9ChAaE5lZSs/WEEz-VO_rvI/AAAAAAAADtA/Uqv21uzKqIwhxjjL-uKFSAR8EDyjmhrdgCEw/s1600/Kelemahan%2BMendidik%2BAnak%2Bdengan%2BAncaman.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="228" src="https://3.bp.blogspot.com/-9ChAaE5lZSs/WEEz-VO_rvI/AAAAAAAADtA/Uqv21uzKqIwhxjjL-uKFSAR8EDyjmhrdgCEw/s320/Kelemahan%2BMendidik%2BAnak%2Bdengan%2BAncaman.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pertanyaan yang muncul, apakah setiap kali anak-anak tidak mengindahkan kata-kata orang tua, mereka lantas diancam atau ditakut-takuti? Sebagian ada yang menjawab ya, namun sebagian ada pula yang mengatakan, tidak seharusnya melakukan hal itu.</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jawaban yang timbul tergantung dari seberapa luas wawasan dan pengetahuan orang tua seputar persoalan mendidik anak. Jika orang tua hanya mengandalkan warisan pengalaman yang diturunkan orang tua sebelumnya, maka jawabannya biasanya adalah yang pertama. Yakni, tidak mengapa mengancam atau menakut-nakuti anak demi “kebaikan mereka”.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yang terjadi sebenarnya bukan demi kebaikan mereka, melainkan demi kenyamanan orang tua. Apa sebabnya? Karena ancaman membuat posisi orang tua di atas angin, memegang kuasa, dan mengendalikan situasi sesuai dengan keinginan mereka.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/05/rumah-kunci-sukses-pola-asuh-dan.html">Rumah, Kunci Sukses Pola Asuh dan Pendidikan Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hasil yang diperoleh pun bisa segera kelihatan, anak segera mengikuti keinginan orang tua tanpa butuh waktu lama. Orang tua tampaknya berhasil dengan cara seperti ini. Karena dinilai berhasil, metode ini pun cenderung untuk diulang kembali pada kesempatan berikutnya. Namun di balik keberhasilan yang tampak, sejatinya cara ini mengandung potensi negatif.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berikut ini kelemahan mendidik anak dengan metode ancaman sebagaimana admin kutip dari laman <i>sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id</i>:<br /><br /><b>Pertama,</b> anak tidak terbiasa untuk diajak berpikir kritis. Karena orang tua menggunakan cara jalan pintas (short cut) untuk mencapai hasil yang diinginkan, anak hanya mempunyai dua pilihan, menurut (ia akan aman) atau tidak menurut (ia akan tidak aman). Tanpa proses berpikir kritis yang cukup, anak tentu saja akan memilih menurut.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Kelemahan kedua,</b> ancaman akan membuat jiwa anak kerdil dan cenderung penakut. Semua serba mengkhawatirkan baginya, karena ia senantiasa dihadapkan hanya pada dua pilihan. Yang satu menguntungkan, dan yang lainnya merugikan. Anak kemudian terbiasa berpikir pragmatis. Lagi-lagi ia tidak dilatih untuk menganalisis dan bertanggung jawab terhadap tindakan-tindakannya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Kelemahan ketiga,</b> orang tua memiliki keterbatasan dalam mengancam anak. Misal, ketika masih usia lima tahun, ia mungkin saja sangat takut terhadap polisi, berkat ancaman yang sehari-hari ia dapatkan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Namun seiring berjalannya waktu dan usianya yang juga makin bertambah, ia mendapat pengetahuan yang berbeda tentang sisi-sisi baik seorang polisi. Sehingga ancaman dengan menggunakan figur tersebut tidak lagi manjur untuk diterapkan. Begitupun dengan jenis-jenis ancaman lainnya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Oleh karena itu, orang tua hendaknya terus berusaha mencari cara-cara yang kreatif dalam mengiringi pertumbuhan anak. Bukan hanya mengandalkan warisan pengetahuan sebelumnya yang cenderung mengandung mitos dan unsur-unsur negatif dalam membesarkan anak, karena anak pun mempunyai akal dan hati yang seharusnya ditumbuhsuburkan dengan metode mendidik yang benar. (<i>Mauliah Mulkin, pemerhati pendidikan</i>).</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian informasi yang dapat admin share, semoga bermanfaat, terima kasih dan wassalam.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-61522421949249114222016-11-20T06:49:00.000+07:002017-04-14T08:30:35.094+07:00Pentingnya Peran Orang Tua dalam Pengasuhan Anak di Era Digital<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Keluarga, terutama orang tua memiliki peran penting dalam pengawasan perkembangan anak, terutama di era digital ini, di mana internet sangat mudah diakses oleh setiap orang dengan gawai atau gadget mereka. Para orang tua harus mengetahui bahwa bukan gawai lah yang harus diproteksi, melainkan menyiapkan anak-anak kita dalam menyikapi era digital.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-qeall6Mnr4U/WDCcZuteBwI/AAAAAAAADhI/h7z9BmKSn8c3w7ovGyyb65oIxYlPxsWZACLcB/s1600/Pentingnya%2BPeran%2BOrang%2BTua%2Bdalam%2BPengasuhan%2BAnak%2Bdi%2BEra%2BDigital.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pentingnya Peran Orang Tua dalam Pengasuhan Anak di Era Digital" border="0" height="287" src="https://4.bp.blogspot.com/-qeall6Mnr4U/WDCcZuteBwI/AAAAAAAADhI/h7z9BmKSn8c3w7ovGyyb65oIxYlPxsWZACLcB/s400/Pentingnya%2BPeran%2BOrang%2BTua%2Bdalam%2BPengasuhan%2BAnak%2Bdi%2BEra%2BDigital.jpg" title="Pentingnya Peran Orang Tua dalam Pengasuhan Anak di Era Digital" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hal tersebut diungkapkan oleh penulis buku pendidikan keluarga, Mohammad Fauzil Adhim, saat diskusi tentang “<i>Pengasuhan Anak di Era Digital</i>”, di Graha Utama Kemendikbud, Jakarta, (27/9/2016).</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Fauzil mengatakan, gawai merupakan alat komunikasi yang sangat mudah untuk diakses dan bisa diakses oleh siapapun juga baik dari kalangan muda hingga dewasa. Dengan kesibukan para orang tua mereka terkadang tidak memperhatikan apa dilakukan para anak-anaknya. Mereka tidak mengetahui dan tidak sadar akan bahaya yang ditimbulkan gawai tersebut terhadap anak-anak mereka tanpa pengawasan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Era digital itu seperti pisau bermata dua. Jika kita tidak berhati-hati maka kita akan terkena sendiri imbas dari era digital itu,” kata Fauzil.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Karena itu ia menekankan pentingnya kesadaran orang tua dalam mengawasi anak-anak di era digital. Orang tua juga harus sadar akan era digital. Fauzil menuturkan, masih banyak orang tua yang tidak mengetahui bagaimana cara menggunakan gawai sehingga kebanyakan orang tua dapat dikendalikan oleh anak-anak dalam penggunaan alat komunikasi digital.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/02/waspadai-bila-anak-balita-jago-main.html">Waspadai Bila Anak Balita Jago Main Ponsel Pintar</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Di masa digital native ini, anak-anak yang lahir dengan kondisi sudah ada gawai dan internet, dengan total penggunaan tujuh jam sehari. Permasalahannya bukan pada gawainya, tetapi pada bagaimana kita menyiapkan anak-anak kita dengan cara terbuka dan terpercaya, karena di gawai itu terdapat banyak tawaran, tinggal bagaimana kita memilihnya,” ujar Fauzil Adhim.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ia menuturkan, gawai juga memiliki manfaat yang besar dalam kehidupan manusia. Beberapa manfaat dari media digital tersebut adalah melipat waktu, multitasking, dan connecting. Namun, gawai juga dapat membuat anak kecanduan hingga harus disembuhkan dengan terapi khusus.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari data yang didapatkan di Jepang, pada tahun 2013, sebanyak 518.000 anak harus melakukan <i>Children Need Therapy Internet Fasting Camp</i>. Sementara itu di Korea Selatan, internet dapat membuat sekitar 2,5 juta anak menjadi cacat, dalam arti tidak bisa hidup tanpa internet. Kondisi ini disebut kecanduan digital (<i>digital addiction</i>). Karena itulah peran orang tua sangat penting dalam pengasuhan anak di era digital.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian informasi keluarga yang dapat admn share, semoga bermanfaat, terima kasih dan wassalam.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sumber: http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/09/pentingnya-peran-keluarga-dalam-pengasuhan-anak-di-era-digital</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-88399149538416868152016-11-05T17:17:00.000+07:002017-04-11T17:21:20.409+07:00Murid5 Series, Serial Inspiratif di Youtube Untuk Edukasi Pendidikan Dasar<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Sebagaimana kita ketahui, YouTube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) populer bahkan terbesar di dunia. Dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara gratis, bahkan di download juga. Umumnya video-video di YouTube adalah klip musik (video klip), film, TV, serta video buatan para penggunanya sendiri dari berbagai negara, seperti video unik, video lucu dan lain-lain.</span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-OObOn3qM_oM/WAeshfht7-I/AAAAAAAAC2w/EUYqQRwpoeoEPu4SLwqBbidcdVj9YPmxQCLcB/s1600/Murid5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><img alt="Murid5 Series, Serial Inspiratif di Youtube Untuk Edukasi Pendidikan Dasar" border="0" height="252" src="https://1.bp.blogspot.com/-OObOn3qM_oM/WAeshfht7-I/AAAAAAAAC2w/EUYqQRwpoeoEPu4SLwqBbidcdVj9YPmxQCLcB/s320/Murid5.jpg" title="Murid5" width="320" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Image source: @Murid5.com</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br />Dari sekilas penjabaran di atas mungkin sebagian kita atau bahkan sebagian besar kita menarik kesimpulan bahwa Youtube adalah situs web yeng menyajikan video sharing khusus untuk hiburan semata. Pernyataan ini tidak salah, karena memang kenyataannya sebagian orang yang menonton di youtube adalah sekedar untuk mencari hiburan.<br /><br />Tetapi saat ini tidak hanya video hiburan saja yang disajikan Youtube. Beragam video pendidikan banyak tersebar di youtube, seperti tutorial, film beserta lagu animasi untuk anak-anak yang isinya sangat mendidik bagi murid/putra-putri kita, atau film-film pendek tentang pendidikan dan lain sebagainya. Salah satu channel yang bagus dan mendidik adalah Murid5 Series.</span><br />
<div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Channel Murid5 Series merupakan serial web hasil karya kolaborasi berbagai komponen yang tergabung dalam Tim Advokasi kampanye SPM Dikdas dan diproduksi oleh Tim Advokasi Program Pengembangan Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (PKP-SPM Dikdas) yang diimplementasikan oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) dengan dukungan Uni Eropa (EU).<br /><br />Pada dasarnya Web series Murid5 ini terinsipirasi oleh pendidikan dasar di daerah terpencil. Dimana menggambarkan keadaan sebuah sekolah bernama SDN Mekar Jaya sebagai satu-satunya sekolah di sebuah desa terpencil bernama Desa Mekar Sari.<br /><br />Kondisi SDN Mekar Jaya minim ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana penunjang pendidikan dasar, seperti perpustakaan beserta buku-buku, laboratorium dan sebagainya. Terlebih, guru-guru belum bersertifikasi pengajar, ruang guru yang memadai pun tidak tersedia, dan pengawas sekolah menyatakan SDN Mekar Jaya tidak lulus pemenuhan indikator SPM Dikdas.<br /><br />Dalam rapat bersama kepala sekolah, komite sekolah dan para guru di SDN Mekar Jaya, pengawas sekolah menegaskan SDN Mekar Jaya harus memenuhi kekurangan indikator pemenuhan SPM Dikdas.</span></div>
<div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hal tersebut membuat lima orang sahabat yaitu Wati, Budi, Irma, Johni dan Untung, yang peduli dengan keberlangsungan SDN Mekar Jaya, tergerak hatinya untuk menyelamatkan satu-satunya sekolah tempat warga desa Mekar Sari menggantungkan pendidikan anak-anak mereka itu.</span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/10/bangga-garuda-muda-tunjukkan-prestasi.html">Bangga, Garuda Muda Tunjukkan Prestasi dan Kearifan Lokal di Prancis</a></span></blockquote>
</div>
<div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengan semangat, kecerdasan serta kesabaran para Murid5, mereka bersama kepala sekolah dan berbagai pihak memperjuangkan nasib sekolah tercinta.<br /><br />Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai Web series Murid5, Anda bisa mengakses informasinya di alamat <a href="http://murid5.com/">http://murid5.com/</a>. Atau juga dapat menonton langsung videonya pada Channel Murid5 Series di alamat <a href="https://www.youtube.com/channel/UCSOphhuT4wifPeQxk9Izp5Q/featured">https://www.youtube.com/channel/UCSOphhuT4wifPeQxk9Izp5Q/featured</a>.<br /><br />Bagaimana Bapak-Ibu, Sahabat Kolom Edukasi, apakah Anda penasaran dengan film Murid5 di atas?. Rasanya tidak akan rugi jika Anda menyaksikan kisah persahabatan 5 anak desa yang sangat peduli dalam memperjuangkan pendidikan di desanya ini, apalagi menontonnya bersama teman/keluarga tercinta.<br /><br />Demikian info yang dapat admin share, semoga bermanfaat, terima kasih telah sudi berkunjung, wassalamu’alaikum.wr.wb.</span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-70034596738784100762016-11-02T10:21:00.001+07:002017-04-14T08:32:18.213+07:00Labelling Positif Ke Anak Berdampak Pada Prestasi<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Pernahkah Anda melihat orangtua yang kesal dan kecewa terhadap anaknya lantas mengumpat dengan kata-kata kasar seperti: “Dasar anak bodoh”, Kamu ini Bandel”, “Kamu tidak bisa apa-apa”, Begini saja tidak bisa” dan lain-lain. Atau mungkin “maaf” Anda sendiri pernah mengungkapkan kekecewaan terhadap putra-putri Anda di rumah dengan umpatan di atas?. <br /><br />Dalam ilmu psikologi, inilah yang dinamakan labeling atau proses melabel seseorang. Dalam <i>A Handbook for The Study of Mental Health</i>, labeling adalah sebuah definisi yang ketika diberikan pada seseorang akan menjadi identitas diri orang tersebut, dan menjelaskan orang dengan tipe bagaimanakah dia. Dengan memberikan label pada diri seseorang, kita cenderung melihat dia secara keseluruhan kepribadiannya, dan bukan pada perilakunya satu persatu.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-XtfniTjYTGo/WBla6q_ONxI/AAAAAAAADPM/0sz14i0nvPk0Nao50t_BLDOuC1CVoLP4ACLcB/s1600/Labelling%2BPositif.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Labelling Positif Ke Anak Berdampak Pada Prestasi" border="0" height="246" src="https://2.bp.blogspot.com/-XtfniTjYTGo/WBla6q_ONxI/AAAAAAAADPM/0sz14i0nvPk0Nao50t_BLDOuC1CVoLP4ACLcB/s320/Labelling%2BPositif.jpg" title="Labelling Positif Ke Anak Berdampak Pada Prestasi" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Chornelis U. R. Palanggaringu dan Andreas Aldyanto Nura, dua orang siswa SMAN 1 Waingapu, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencoba melakukan penelitian tentang dampak labeling bagi peningkatan prestasi siswa. Melalui penelitian yang berjudul “Labelling yang dapat meningkatkan kinerja otak” itu, kedua siswa tersebut menjadi finalis Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) 2016 bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berawal dari pengalaman pribadi Chornelis dan juga budaya masyarakat NTT yang cenderung keras terhadap anak, kedua remaja ini mulai berpikir bagaimana untuk mengatasinya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Keduanya memberi siswa labelling positif saat pembelajaran di kelas. Yang dijadikan objek penelitian adalah siswa kelas 10 IPS 1 dan 10 IPS 2 di SMAN 1 Waingapu. Selama kurang lebih 2 minggu mereka tanpa sadar menjadi objek pemberian labelling positif. Mata pelajaran Ekonomi dijadikan pilihan objek penelitian. Pemilihan mata pelajara ekonomi didasarkan, pelajaran ini selalu mendapat predikat E saat Ujian Nasional. Jadi keduanya mencoba mencari solusi untuk meningkatkan predikat ini.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/05/rumah-kunci-sukses-pola-asuh-dan.html">Rumah, Kunci Sukses Pola Asuh dan Pendidikan Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selama penelitian berlangsung, siswa diberikan labelling positif dengan mekanisme yang telah diatur. Guru dalam hal ini berperan sebagai pelaku, dan melakukan mekanisme yang ada. Seperti, mengatakan “Pelajaran ini mudah bagi kalian”, “Kalian pintar”, “Kalian tidak bodoh”, “Soal ini gampang untuk kalian”, dan sebagainya. Kata-kata ini diucapkan dengan interval dan rentang waktu yang telah ditentukan.<br /> <br /> Hasilnya menunjukkan, Rata-rata nilai pelajaran Ekonomi di kedua kelas ini meningkat. Kelas 10 IPS 1 sebelumnya memiliki rata-rata nilai 75,5 dan setelah labelilling positif meningkat menjadi 79,85. Dan kelas 10 IPS 2 sebelumnya 58,9 meningkat menjadi 69,2.<br /> <br /> Chornelis dan Andreas berharap bahwa semua guru di Indonesia menerapkanlabelling positif ini dilakukan pada saat pembelajaran di kelas. Mereka juga berharap jika suatu saat metode ini akan dimasukkan pada kurikulum pendidikan nasional.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Walaupun kedua siswa NTT itu tak berhasil meraih juara, namun hasil penelitian itu memberi inspirasi bagi guru, dan terlebih bagi orang tua untuk berhati-hati dalam memberikan labelling pada anak-anak.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian info keluarga yang dapat admin share, semoga bermanfaat, terima kasih dan wassalam.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sumber: http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=3568</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-78622715652052164322016-10-03T17:27:00.002+07:002017-04-14T08:34:47.920+07:009 Manfaat Makan Bersama Keluarga<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Tradisi atau kebiasaan makan bersama anggota keluarga saat ini mungkin sudah makin jarang dilakukan oleh sebagian orang karena terbatasnya waktu berkumpul. Padahal, banyak hal positif yang bisa Anda dapat dengan meluangkan waktu makan bersama anak-anak.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-ZCcCSbn8WBk/V_IxtLoEhfI/AAAAAAAACtw/NyHCBxJ155c4XoazJyAdfNVXXbg7tqdaQCLcB/s1600/9%2BManfaat%2BMakan%2BBersama%2BKeluarga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="9 Manfaat Makan Bersama Keluarga" border="0" height="255" src="https://1.bp.blogspot.com/-ZCcCSbn8WBk/V_IxtLoEhfI/AAAAAAAACtw/NyHCBxJ155c4XoazJyAdfNVXXbg7tqdaQCLcB/s320/9%2BManfaat%2BMakan%2BBersama%2BKeluarga.jpg" title="9 Manfaat Makan Bersama Keluarga" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagaimana admin kutip dari laman <i><b>sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id</b></i>, berikut ini ada sembilan manfaat makan bersama keluarga;</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Makan lebih sehat. Sebuah survey ditahun 2000 yang dilakukan Harvard Medical School, Amerika Serikat, menunjukkan, anak usia 9-14 tahun yang terbiasa makan malam dengan keluarga lebih sering mengonsumsi buah dan sayuran ketimbang minum soda dan makan-makanan yang digoreng.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Makan malam keluarga juga memungkinkan orangtua dan anak menjalin komunikasi terkait gizi dan pemilihan makanan sehat,” kata Matthew W Gillman, MD, pemimpin peneliti survei dan Direktur Program Pencegahan Obesitas dari Harvard Medical School.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Terhindar dari masalah. Riset menunjukkan, anak-anak yang makan bersama keluarga cenderung terhindar dari berbagai masalah, seperti depresi, bunuh diri, dan gangguan makan. Mereka juga lebih mungkin untuk tidak melakukan hubungan seks bebas.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketika seorang anak merasa sedih atau tertekan, makan malam bersama keluarga dapat menjadi solusinya. “Hal ini terutama berlaku untuk anak dengan gangguan makan,” kata Dianne Neumark-Sztainer, PhD, seorang profesor di University of Minnesota of Public Health.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Anak Terhindar Perilaku buruk. Menurut laporan Asosiasi Keamanan Medis Masyarakat (CASA) Amerika Serikat, makan malam keluarga setidaknya lima kali seminggu secara drastis menurunkan keinginan anak untuk merokok, minum alkohol, dan obat-obatan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Menambah Perbendaharaan kata. CASA juga melaporkan, makan malam bersama keluarga akan memberi kesempatan kepada anak-anak untuk melakukan percakapan dengan orang yang lebih dewasa. Makan malam keluarga secara tidak langsung juga dapat menambah perbendaharaan kosakata anak.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Terhindar stress. Pada tahun 2008, para peneliti di Brigham Young University, AS, melakukan studi terhadap pekerja dan menemukan bukti bahwa makan bersama keluarga dapat membantu mengurangi ketegangan akibat stres pekerjaan di kantor. Artinya, jika Anda mempunyai pekerjaan yang berat, maka mencari waktu untuk makan malam bersama keluarga bisa membuat stres Anda berkurang.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Tercipta kebersamaan. Sebuah hasil penelitian yang dipublikasikan di Journal of Nutrition Education and Behavior, menunjukkan, dengan makan bersama, akan terbangun kebersamaan antara semua anggota keluarga.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kesempatan itu dapat digunakan menjadi ajang anggota keluarga untuk berbagi pengalaman. Jika dilakukan konsisten selama masa perkembangan, akan menjadi penyedia perawatan kesehatan dan pendidikan bagi remaja.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. Meningkatkan prestasi sekolah. Sebuah hasil penelitian dari CASA menemukan, anak-anak remaja yang makan malam bersama keluarga sebanyak 5 hingga 7 kali per minggu tercatat dua kali lebih banyak menerima nilai A dan B di sekolah, dibandingkan dengan anak-anak yang melakukan kegiatan ini kurang dari 3 kali per minggu.</span></div>
<div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/09/beginilah-cara-mark-zuckerberg-pendiri.html">Beginilah Cara MarkZuckerberg Pendiri Facebook Dididik Ayahnya</a> </span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tambahannya, anak-anak yang sering makan malam bersama keluarga hanya 9% saja yang berprestasi buruk di sekolah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">8. Kesehatan mental lebih baik. Sebuah penelitian yang menguji 5.000 remaja menunjukan bahwa anak-anak yang rutin makan dengan orang tua mereka terlihat lebih kuat secara emosi dan memiliki kesehatan mental yang lebih baik.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Remaja yang makan dengan orang tua mereka secara teratur terlihat lebih dapat menyesuaikan diri, memiliki perilaku dan kemampuan berkomunikasi yang baik.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">9. Ajarkan sopan santun. Bagi anak-anak, pengalaman makan malam bersama keluarga akan tertanam terus di otak hingga dewasa dan memberikan memori yang indah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut Ratih Andjayani Ibrahim, Founder & CEO PT. <i>Personal Growth Counseling and Development Center</i>, dan juga pendiri <i>Joy Parenting</i>, makan bersama di meja makan juga akan mengajarkan anak perihal sopan santun. Di meja makan orang tua sekaligus dapat mengajarkan anak untuk tetap duduk saat makan dan menghabiskan makanan yang disajikan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Pelajaran berdoa dan bersyukur pun dapat dilakukan pada kesempatan ini, “kata psikolog lulusan Universitas Indonesia ini. <b>Yanuar Jatnika</b></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian info tentang 9 manfaat makan bersama yang dapat admin share. Semoga bermanfaat, terima kasih dan wassalam.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-59063702201013028762016-09-18T15:58:00.001+07:002017-04-14T08:37:05.800+07:00Rahasia Ni Putu Rista, Bocah Ajaib Asal Bali Bisa Kuasai 23 Bahasa<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Anak adalah salah satu anugerah Tuhan yang harus dirawat dan dididik dengan baik. Mempunyai anak yang berbakat merupakan kebanggaan tersendiri bagi orangtua.<br /><br />Meskipun begitu, bakat dengan berbagai macam dan karakteristiknya, tanpa diasah dan dilatih akan terasa sia-sia.<br /><br />Sebagaimana Ni Putu Rista (10) putri dari pasangan Ni Nyoman Parmi dan I Wayan David asal Banjar Kidulung Kreteg, Desa Besakih, Bali yang dijuluki bocah ajaib karena kemampuannya menghafal 23 bahasa.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-9QNiJDdkjF8/V94qNEyykiI/AAAAAAAACd0/MaXV1p_T7iYJf3ybl7l8v0aJ36fnzr6ewCLcB/s1600/Rahasia%2BNi%2BPutu%2BRista%252C%2BBocah%2BAjaib%2BAsal%2BBali%2BBisa%2BKuasai%2B23%2BBahasa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Rahasia Ni Putu Rista, Bocah Ajaib Asal Bali Bisa Kuasai 23 Bahasa" border="0" height="260" src="https://2.bp.blogspot.com/-9QNiJDdkjF8/V94qNEyykiI/AAAAAAAACd0/MaXV1p_T7iYJf3ybl7l8v0aJ36fnzr6ewCLcB/s320/Rahasia%2BNi%2BPutu%2BRista%252C%2BBocah%2BAjaib%2BAsal%2BBali%2BBisa%2BKuasai%2B23%2BBahasa.jpg" title="Rahasia Ni Putu Rista, Bocah Ajaib Asal Bali Bisa Kuasai 23 Bahasa" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Image: @facebook/mully ketut</td></tr>
</tbody></table>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ia kini menjadi topik pembicaraan di Besakih dan media sosial karena memiliki kemampuan yang jarang dimiliki sebagian orang yakni menguasai puluhan bahasa asing.</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seperti dikutip dari tribunnews.com (13/9/2016 ), Rista merupakan bocah penjual <i>post card</i> (kartu pos) di Besakih, ia tenar lantaran bisa 21 bahasa asing.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tak hanya terkenal di lingkup Nasional, sebagian wisatawan luar pun heran akan kemampuan Rista, bocah yang kini duduk dibangku kelas IV SD.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Anak yang tinggal di bawah kaki Gunung Agung itu cukup lincah bertutur dengan bahasa asing. Wisatawan yang ditawari post card pun heran dengan kemampuannya saat menawarkan kartu post tersebut.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/08/empat-metode-ini-mampu-tingkatkan.html">Empat Metode Ini Mampu Tingkatkan Kecerdasan Bahasa Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salah satu daya tarik Rista saat jualan adalah ia mampu menggunakan bahasa sesuai asal Negara sang wisatawan. Dan itu dilakukan setiap hari secara terus menerus.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rista mengaku mengerti Bahasa Belanda, Denmark, Hongaria, Polandia, Slovakia,Luxemburg, Inggris, Jepang, Macedonia, Norwegia, Spanyol, Jerman, Portugal, Prancis, Italia, Rusia, Thailand, Korea, Rumania, Slovenia, dan Ceko.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Tambah Bahasa Bali dan Indonesia, jadinya 23,” jelas Rista.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari 21 bahasa yang dimengerti, empat bahasa sudah dikuasainya. Yakni Bahasa Prancis, Jerman, Belanda, dan Inggris.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setiap hari, katanya, empat bahasa digunakan untuk menawarkan post card ke wisatawan. Pengunjung yang datang ke Besakih kebanyakan dari Perancis, Belanda, Inggris, dan Jerman. Untuk sisanya, diakui Rista, belum dikuasai alias belum lihai mengucapkan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sedangkan bahasa Spanyol dan Jepang, kini mulai lancar untuk diucapkan. “Jika disuruh menawarkan post card atau kenalan dengan 21 bahasa, saya bisa. Kalau sudah bahas hal lain nggak bisa, tapi ngerti maksudnya,”jelasnya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rahasia Kuasai Bahasa Asing</span></b></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Putri pasangan dari Ni Nyoman Parmi dan I Wayan David ini mengungkapkan, 21 bahasa yang dimengerti diperoleh secara otodidak. Bukan didapat dari sekolah, apalagi les private dirumah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rista mengaku mengerti 21 bahasa asing dari wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Besakih, Rendang. Cara belajarnya dengan system tradisional. Ucapan wisatawan yang tak dimengerti, katanya, ditulis lalu diterjemahkan. Setelah itu dihafalkan, hingga benar-benar hafal.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Info lainnya: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/09/empat-cara-memaksimalkan-potensi.html">Empat Cara Memaksimalkan Potensi Kecerdasan Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan proses untuk menghafal kosa kata dilakukan diluar jam sekolah, sehingga tidak mengganggu aktivitas belajar dirumah dan dikelas.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Perhari, 100 kosa kata dari berbagai Negara saya tulis, terjemahkan, dan dihafal. Kegiatan ini tak sampai mengganggu sekolah atau belajar saya,”akuinya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Proses untuk mempelajari 21 bahasa asing dilakukan sejak umur 5 tahun. Saat itu Rista sudah berjualan dengan ibunya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di umur 7 tahun, bocah berperawakan kurus yang hidup sedarhana ini sudah mahir menggunakan bahasa Prancis, Jerman, Belanda dan Inggris. Dan sering digunakan berkomunikasi.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan harapan barang dagangannya laris terjual, Rista mempelajari bahasa yang lain ketika berumur 8 hingga 9 tahun.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seperti bahasa Belanda, Denmark, Hongaria, Polandia, Slovakia, Luxemburg, Jepang, Macedonia, Norwegia, Spanyol, Portugal, Italia, Rusia, Thailand, Korea, Rumania, Slovenia, serta Ceko.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Sekarang masih mendalami bahasa yang lain. Cita-cita saya jadi Guide, semua bahasa harus dipahami dan dimengerti,” jelas Ni Putu Rista.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wah... cita-cita yang mulia Rista, semoga terkabul apa yang kamu harapkan amin. Demikian info yang dapat admin share, semoga bermanfaat, terima kasih dan wassalam. (sumber: tribunnews.com, diedit kembali oleh admin Kolom Edukasi).</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-61269507822979101832016-09-13T06:21:00.003+07:002017-04-14T08:40:20.757+07:00Beginilah Cara Mark Zuckerberg Pendiri Facebook Dididik Ayahnya<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Siapa yang tak kenal dengan Mark Zuckerberg, pendiri jejaring sosial terbesar saat ini, Facebook. Saya yakin Anda pengunjung Kolom Edukasi termasuk salah satu penggunanya dan sebagian Anda pasti sudah mengetahui pendirinya tersebut.</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Melalui jejaring sosial yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2004 itu, pria kelahiran 14 Mei 1984 ini menjelma menjadi milyuner termuda saat ini, yakni 32 tahun. Menurut taksiran majalah Forbes, pada tahun 2016, kekayaan Mark sebesar 54,4 milyar USD atau lebih dari Rp700 triliun.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-lOGH7sQ7BHA/V9c2EkAjPsI/AAAAAAAACV4/oPUQPL1MJkk5wZz_GU-wCOG8ggGiKPebACLcB/s1600/Beginilah%2BCara%2BMark%2BZuckerberg%2BPendiri%2BFacebook%2BDididik%2BAyahnya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Beginilah Cara Mark Zuckerberg Pendiri Facebook Dididik Ayahnya" border="0" height="237" src="https://2.bp.blogspot.com/-lOGH7sQ7BHA/V9c2EkAjPsI/AAAAAAAACV4/oPUQPL1MJkk5wZz_GU-wCOG8ggGiKPebACLcB/s320/Beginilah%2BCara%2BMark%2BZuckerberg%2BPendiri%2BFacebook%2BDididik%2BAyahnya.jpg" title="Beginilah Cara Mark Zuckerberg Pendiri Facebook Dididik Ayahnya" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dikutip dari wawancara dengan sebuah statiun radio lokal dan dilansir situs <a href="http://www.inc.com/">www.inc.com</a>, ternyata dibalik kesuksesan Mark membesut Facebook, ada peran besar orang tuanya, terutama ayahnya, Dr. Edward Zuckerberg, seorang dokter gigi, dan ibunya, Karen Kempner, psikiater.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tentunya Edward tidak secara langsung berperan dalam proses kelahiran Facebook tersebut, namun, bagaimana Edward mendidik Mark agar mampu menemukan dan mengembangkan potensinya serta memiliki sikap dan mental <i>entrepreneurship</i> atau kewirausahaan.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca sebelumnya: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/09/empat-cara-memaksimalkan-potensi.html">Empat Cara Memaksimalkan Potensi Kecerdasan Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bagaimana detailnya Edward mendidik Mark sehingga sukses membesut Facebook? Inilah poin-poin penting dalam hal bagaimana mengasuh dan mendidik Mark, hasil wawancara Edward dengan radio lokal tersebut:</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Jadi contoh untuk keluarga</b><br />Dr. Edward berpraktek sebagai dokter gigi di rumahnya di salah satu sudut di Kota New York. Demikian juga dengan istrinya, Karen, sebagai psikiater. Dengan demikian, sejak kecil, Mark terbiasa melihat orangtuanya bekerja di rumah, dan juga terbiasa melihat keduanya mempergunakan teknologi yang ada saat itu.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Memberikan rasa aman dan nyaman</span></b></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bagi Dr. Edward, memberikan rasa keamanan dan kenyamanan pada anak adalah tugas orangtua yang paling utama. Inilah yang membuat Dr. Zuckerberg berusaha untuk mapan terlebih dahulu sebelum dia menikah dan punya anak. Saat Mark lahir, Dr. Edward telah mapan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menggali, mengembangkan, dan mendukung bakat anak</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut Dr Edward, Mark sering merasa bosan di sekolah dan lebih suka mengutak-atik komputer yang ada di ruang kerja orang tuanya ketimbang berangkat ke sekolah. Dr. Edward menyadari betul akan hal ini, sehingga memberikan kesempatan seluas-luasnya pada Mark untuk mengembangkan minatnya lebih lanjut.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/07/3-cara-mengenali-bakat-anak.html">3 Cara Mengenali Bakat Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari komputer milik orang tuanya itulah, Mark belajar mengenal coding pertama kali. Bahkan Mark-lah yang memperlengkapi kantor orang tuanya dengan program yang disebut ZuckNet, sebuah program <i>instant messaging</i> sederhana yang memungkinkan pengguna komputer satu terhubung dengan pengguna komputer yang lainnya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tunjukkan bahwa Anda bangga padanya</span></b></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dikatakan Dr. Edward, Mark menaruh minat besar pada matematika dan sains. Namun, Mark juga sosok yang sangat pendiam yang tak suka membicarakan mengenai prestasi yang telah diraihnya. “Saya sangat bangga akan semua hal yang telah dipilihnya, dan apa yang telah diraihnya sekarang,” kata Dr. Edward.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berikan batasan yang jelas</span></b></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam mengajarkan kedisiplinan, Dr. Edward tidak menerapkan hukuman secara fisik. Namun, ia menanamkan pada Mark, bahwa ada batasan-batasan tertentu di mana tak bisa lagi mentolerir sikap dan perilaku negatif.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dr Edward percaya, jika orangtua sendiri telah disiplin dalam memegang batasan tertentu yang tak boleh dilanggar, maka anak-anak akan terbiasa juga pada akhirnya tanpa harus ada hukuman fisik. “Kita selalu bisa menjadi orangtua yang keras dalam menerapkan disiplin, tapi ingat, anak-anak adalah anak-anak. Yang mereka butuhkan adalah sosok ayah dan ibu.”</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pastikan anak Anda bermain</span></b></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Meski Mark difasilitasi sedemikian rupa untuk mengembangkan minatnya, Dr. Edward tetap memberinya waktu-waktu bermain. Jadi, meski Mark kecil hampir sepanjang waktu berada di depan komputer, namun Dr. Edward juga menyediakan permainan-permainan lain untuknya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kesimbangan antara bekerja dan hidup</span></b></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dr Edward mengakui, dengan ia dan istrinya bekerja dari rumah, keduanya mampu menyeimbangkan antara pekerjaan dan tugas mendampingi anak-anaknya. Tak bermaksud mengurangi peran para orangtua yang bekerja di luar rumah, Dr. Edward menyarankan agar para orang tua bisa menemukan titik keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi tersebut. <b><i>#Yanuar Jatnika</i></b></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian info cara mendidik anak ala Dr. Edward Zuckerberg yang dapat admin share sebagaimana dikutip dari laman sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id. Semoga bermanfaat, terima kasih dan wassalam.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-30310557503595074212016-09-04T23:46:00.000+07:002017-04-14T08:41:51.961+07:00Empat Cara Memaksimalkan Potensi Kecerdasan Anak<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Orang tua dan guru sebaiknya mempelajari teori kecerdasan majemuk dan mekanisme kerja otak dalam mendidik anak.</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sikap dan kata-kata yang kasar pada anak sangat mungkin mengganggu perkembangan kecerdasan anak. Berikut empat cara memaksimalkan potensi kecerdasan anak.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-s0dg9haG0EI/V8xPnx1IeRI/AAAAAAAACMY/hQxOyg4QkWoVmgz7xgX88iteHr80q75-ACLcB/s1600/Empat%2BCara%2BMemaksimalkan%2BPotensi%2BKecerdasan%2BAnak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Empat Cara Memaksimalkan Potensi Kecerdasan Anak" border="0" height="250" src="https://2.bp.blogspot.com/-s0dg9haG0EI/V8xPnx1IeRI/AAAAAAAACMY/hQxOyg4QkWoVmgz7xgX88iteHr80q75-ACLcB/s320/Empat%2BCara%2BMemaksimalkan%2BPotensi%2BKecerdasan%2BAnak.jpg" title="Empat Cara Memaksimalkan Potensi Kecerdasan Anak" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Pertama,</b> hentikan membentak dan menghujat anak. Bentakan dan hujatan yang terlalu sering diberikan pada anak bukanlah suatu hukuman yang dapat membuat jera.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hal ini dapat berakibat fatal untuk perkembangan mentalnya. Anak yang terbiasa dibentak dan dihujat, akan menjadi pribadi yang mudah marah, tidak percaya diri, pemberontak, kecerdasan terhambat dan berbagai dampak negatif lainnya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Kedua,</b> pahami bahwa setiap anak mempunyai potensi kecerdasan yang berbeda-beda. Pakar kecerdasan majemuk Howard Gardner mengemukakan bahwa ada delapan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia, yaitu bahasa, musik, logika-matematika, spasial, kinestetis-tubuh, intrapersonal, interpersonal, dan naturalis. Jadi setiap anak memiliki kecerdasannya masing-masing.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/08/empat-metode-ini-mampu-tingkatkan.html">EmpatMetode Ini Mampu Tingkatkan Kecerdasan Bahasa Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Ketiga,</b> berikan motivasi dan ciptakan rasa aman pada anak. Rasa aman penting diberikan oleh setiap pendidik kepada anak-anaknya, karena kondisi ini suatu stimulus yang dapat merangsang anak untuk lebih kreatif.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Proses ini harus didukung dengan pemberian motivasi secara intens, agar anak semakin percaya diri dan bersemangat untuk terus berkarya dan mengembangkan potensinya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Keempat,</b> mensyukuri karunia Tuhan dengan cara menjaga generasi muda agar tetap terjaga dan mempunyai visi misi hidup yang berorientasi pada kebaikan-kebaikan bangsa ini. (<i>Feny Nida Fitriyani, mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta</i>)</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian info yang dapat admin share sebagaimana dikutip dari laman sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id. Semoga bermanfaat, terima kasih dan wassalam.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-73239495970911655192016-09-02T14:24:00.000+07:002017-04-14T08:44:22.172+07:00Empat Metode Ini Mampu Tingkatkan Kecerdasan Bahasa Anak<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera bagi Anda pengunjung setia Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Sebagai orang tua, kita pasti akan senang dan bahagia saat anak-anak kita mampu berbicara dengan lancar dan sistematis. Lebih bahagia lagi jika anak rajin membaca dan suka menulis. Inilah tanda anak kita memiliki kecerdasan bahasa yang bagus.</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebaliknya, kita akan merasa cemas jika anak-anak kita banyak diam, tidak suka berbicara, malas membaca apalagi hobi menulis. Di sinilah anak mengalami persoalan dengan kecerdasan bahasa.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-trhhjz89338/V8PhksxKaFI/AAAAAAAACC0/DqVOAQHu03U3l0vBKbL2SCCdg0yTf0o2wCLcB/s1600/Empat%2BMetode%2BIni%2BMampu%2BTingkatkan%2BKecerdasan%2BBahasa%2BAnak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="Empat Metode Ini Mampu Tingkatkan Kecerdasan Bahasa Anak" border="0" height="253" src="https://3.bp.blogspot.com/-trhhjz89338/V8PhksxKaFI/AAAAAAAACC0/DqVOAQHu03U3l0vBKbL2SCCdg0yTf0o2wCLcB/s320/Empat%2BMetode%2BIni%2BMampu%2BTingkatkan%2BKecerdasan%2BBahasa%2BAnak.jpg" title="Empat Metode Ini Mampu Tingkatkan Kecerdasan Bahasa Anak" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk bisa membentuk anak-anak dengan kecerdasan bahasa yang bagus, maka orang tua harus secara rutin mempraktikkan empat metode ini.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca sebelumnya: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/07/3-cara-mengenali-bakat-anak.html">3 Cara Mengenali Bakat Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Pertama,</b> <u>metode bertanya</u>. Metode bertanya ini tampaknya sepele. Tapi inilah metode dasar untuk mengasah kecerdasan bahasa. Anak-anak yang memiliki kecerdasan bahasa bagus, biasanya karena si orang tua sering bertanya pada anaknya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saat orang tua bertanya ini, anak-anak akan dilatih untuk menjawab dengan mengungkapkan pikiran dan perasaannya melalui bahasa lisan. Jika bertanya sering dilakukan oleh orang tua, anak-anak pun akan terbiasa untuk menjawab, dan ini akan melatih kemampuan bahasa lisan mereka.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Anak-anak yang sering berkomunikasi dengan orang-tuanya, akan lebih memiliki kecerdasan bahasa yang bagus daripada mereka yang tidak.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Kedua,</b> <u>metode menyanyi</u>. Anak-anak sangat suka menyanyi, karena dalam menyanyi, anak-anak menikmati bahasa yang dibuat berirama. Saat orang tua suka menyanyi, maka anak-anak pun akan ikut menyanyi dengan kata-kata yang dinyanyikan. Dan di lain waktu, anak-anak akan menyanyi dengan sendirinya. Saat anak sering menyanyi, kecerdasan bahasa anak akan terus meningkat.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Ketiga,</b> <u>metode bercerita</u>. Saat orang tua bercerita, maka anak-anak akan mendengarkan dengan saksama. Dalam mendengarkan itu, anak-anak bukan saja menikmati isi cerita, tetapi mereka juga menangkap dan memahami ratusan bahkan ribuan kata dari cerita.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di situlah anak-anak ini secara perlahan akan memahami berbagai variasi jenis kata. Dengan pemahaman ini, anak-anak kemudian akan dengan mudah berbicara dan menulis dengan menggunakan diksi kata yang bagus dan tepat. Dari sinilah kemampuan dan kecerdasan bahasa anak akan meningkat.</span></div>
<div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/05/6-cara-mengoptimalkan-otak-kiri-dan.html">6 Cara Mengoptimalkan Otak Kiri dan Kanan Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Keempat,</b> <u>metode bermain</u>. Jika orang tua sudah mau bermain dengan anaknya, maka sesungguhnya anak sedang berinteraksi aktif dengan orang tuanya secara menyenangkan. Dengan cara inilah, pemahaman anak terhadap kosakata akan semakin kaya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan keempat metode inilah, maka kecerdasan bahasa anak akan terbentuk dengan baik. Anak-anak kemudian akan menjadi terampil dalam menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Jika ini sudah dapat dilakukan dengan baik, inilah tanda anak memiliki kecerdasan bahasa yang baik. (<b><i>Heru Kurniawan, Pimpinan Rumah Kreatif Wadas Kelir, Purwokerto Selatan</i></b>)</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian info keluarga yang dapat admin share sebagaimana dikutip dari laman sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id. Semoga bermanfaat, terima kasih dan wassalam.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-16295764471495326102016-08-06T10:27:00.003+07:002017-04-14T08:46:24.665+07:00Bagaimana Cara Mengukur Keberhasilan Pendidikan di Sekolah?<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung setia Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Setiap orang tua tentu berharap agar sekolah bisa memberikan pendidikan terbaik bagi anaknya, sehingga anaknya kelak akan menjadi orang sukses seperti yang diimpikannya. Namun, banyak orang tua tidak mengetahui bagaimana cara mengukur apakah anaknya di sekolah mendapat pendidikan yang terbaik atau tidak.<br /><br />Untuk itulah, orang tua perlu mengetahui indikator keberhasilan pendidikan di sekolah terhadap anaknya. Indikator itu sederhana saja; ia bisa tampak dari kebiasaan sehari-hari anak-anak. Asal kita cermat mengamati dan menanyakan pada anak, maka kita akan langsung bisa mengetahui keberhasilan pendidikan terhadap anak di sekolah.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-jWLGDSpkB2I/V6VYFxe4LcI/AAAAAAAABt0/837ZFeZpFbkMREuR7IKw71axO4GQ4-UTgCLcB/s1600/Bagaimana%2BCara%2BMengukur%2BKeberhasilan%2BPendidikan%2Bdi%2BSekolah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="Bagaimana Cara Mengukur Keberhasilan Pendidikan di Sekolah?" border="0" height="290" src="https://4.bp.blogspot.com/-jWLGDSpkB2I/V6VYFxe4LcI/AAAAAAAABt0/837ZFeZpFbkMREuR7IKw71axO4GQ4-UTgCLcB/s320/Bagaimana%2BCara%2BMengukur%2BKeberhasilan%2BPendidikan%2Bdi%2BSekolah.jpg" title="Bagaimana Cara Mengukur Keberhasilan Pendidikan di Sekolah?" width="320" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12pt; line-height: 107%;"><br /></span></div>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berikut cara mengenali tanda-tanda tersebut sebagaimana admin kolomedu kutip dari laman <i>sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id</i>:</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca sebelumnya: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/07/3-cara-mengenali-bakat-anak.html">3 Cara Mengenali Bakat Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Pertama,</b> <u>semangat berkarya anak</u>. Coba lihat anak-anak kita, apakah setelah belajar di sekolah, ia lalu aktif dalam berkarya. Misalnya, menulis, membuat prakarya, meriset, dan mempraktikan sains. Jika, iya, maka itu pertanda pendidikan di sekolahnya sangat baik, karena telah mampu menumbuhkan semangat berkarya anak-anak. Itulah semangat yang timbul dari pendidikan yang mampu memotivasi anak berkarya.</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadi, sekolah dengan pendidikan terbaik, bukan sekolah yang membuat anak-anak kita gemerlap dengan nilai bagus, tetapi tidak dapat mengaktualisasikan ilmunya dengan karya. Pendidikan yang bagus adalah mendidikan yang mampu membuat anak termotivasi untuk mempraktikkan ilmunya dengan karya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Kedua,</b> <u>efek psikologi-kognitif anak</u>. Ya, pendidikan yang baik di sekolah adalah pendidikan yang mampu memberikan efek bagi anak, baik aspek kognitif, misalnya anak menjadi cerdas dan pintar. Atau efek psikologis, yaitu anak menjadi lebih baik dan bijaksana. Jika setelah sekolah anak-anak kita bertambah pintar dan baik, maka itu sekolah yang bagus. Anak-anak harus kita dukung untuk lebih giat belajar di sekolah itu.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/07/memahami-pengertian-orang-tua-terlibat.html">Memahami Pengertian Orantua Terlibat Dalam Pendidikan Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Ketiga,</b> <u>dampak sosial</u>. Artinya, setelah anak-anak bersekolah, anak-anak tidak hanya tambah baik dan pintar, tetapi lebih dari itu, anak menjadi lebih bermanfaat bagi orang lain, keluarga, atau masyarakat. Anak-anak lalu berperan aktif dalam kehidupan sosialnya, sehingga memberikan dampak dalam kehidupan sosial. (<b><i>Dian Wahyu Sri Lestari, Kepala Sekolah di Kelompok Bermain Wadas Kelir, Purwokerto Selatan</i></b>)</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian artikel yang dapat admin share, semoga bermanfaat bagi kita semua, terima kasih dan wassalam.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-19690852286718405682016-07-31T08:30:00.002+07:002017-04-14T08:48:04.345+07:003 Cara Mengenali Bakat Anak<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Oleh: Heru Kurniawan, Ketua Rumah Kreatif Wadas Kelir Purwokerto Selatan</b><br />Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Selamat berakhir pekan bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Salah satu pertanyaan yang sering diajukan ke saya, saat mengisi acara pelatihan pengasuhan (parenting), “Anak saya suka main sepak bola. Apakah dia punya bakat menjadi pemain sepak bola yang hebat?”</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-kCz2h-Ct8zA/V51T-tVqE2I/AAAAAAAABl8/0MsLc1_MVOUs4-hMSmsMO8Aqkmb6l5z2QCLcB/s1600/3%2BCara%2BMengenali%2BBakat%2BAnak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="3 Cara Mengenali Bakat Anak" border="0" height="270" src="https://2.bp.blogspot.com/-kCz2h-Ct8zA/V51T-tVqE2I/AAAAAAAABl8/0MsLc1_MVOUs4-hMSmsMO8Aqkmb6l5z2QCLcB/s320/3%2BCara%2BMengenali%2BBakat%2BAnak.jpg" title="3 Cara Mengenali Bakat Anak" width="320" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ya, banyak orang tua menganggap apa yang menjadi minat anak menjadi bakatnya. Padahal, belum tentu. Bakat adalah potensi unggul, kemampuan spesial yang dimiliki anak. Dan setiap anak pasti memiliki potensinya yang khas.</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Namun, karena lingkungan yang tidak mendukung, bakat anak yang khas seringkali dikalahkan oleh minat yang umum. Misalnya, bakat menyanyi anak kalah oleh keinginan bermain sepak bola, karena pengaruh teman-temannya yang setiap sore bermain sepak bola.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/04/tujuh-kesalahan-orang-tua-dalam.html">Tujuh Kesalahan Orangtua Dalam Menggali Potensi Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di sinilah, peran orang tua diperlukan dalam mengidentifikasi dan mengenali bakat anak melalui tiga ukuran yang bisa digunakan untuk menentukan bakat anak.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Pertama,</b> ukuran kesenangan. Artinya, jika anak senang melakukan suatu hal, maka kemungkinan awal, hal itu bisa menjadi bakatnya. Misalnya, anak selalu bersemangat jika diajak belajar matematika, berarti dia kemungkinan berbakat di bidang matematika. Namun, ukuran ini belum cukup.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perlu ditingkatkan ke ukuran yang <b>kedua,</b> yaitu jika si anak melakukan hal yang disenangi itu, dia bisa lebih cepat paham dari anak lain, atau kemampuannya di bidang itu di atas rata-rata. Coba amati aktivitas sehari-hari anak. Pasti akan ada kegiatan anak, di mana anak lebih cepat paham dan hasilnya lebih bagus dibanding teman-teman lainnya. Inilah tanda anak berbakat.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Ketiga,</b> dengan bakat ini, anak bisa berprestasi. Misalnya, anak bisa menjadi juara baca puisi, atau menjadi pemain sepak bola terbaik. Inilah ukuran bakat paling konkret. Maka, jika orang tua melihat potensi bakat anak di ukuran kedua, maka segera berikan motivasi dan binalah si anak agar berprestasi. Prestasi adalah tonggak bakat seorang anak.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Info lainnya: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/05/6-cara-mengoptimalkan-otak-kiri-dan.html">6 Cara Mengoptimalkan Otak Kiri dan Kanan Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan mengetahui cara mengukur bakat ini, semoga kita sebagai orang tua tidak bingung dalam mengidentifikasi bakat anak. Sebab, dengan mengetahui bakat anak, orang tua bisa melakukan kegiatan pendidikan yang diorientasikan untuk mengembangkan secara maksimal bakat anak tersebut, sehingga kelak anak tidak merasa salah jurusan dalam pengembangan dirinya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Melalui pengembangan diri inilah, anak akan sukses meraih cita-cita yang diinginkan sesuai dengan bakatnya masing-masing.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian 3 cara mengenali bakat anak sebagaimana dikutip dari laman sahabatkeluarga. Semoga bermanfaat, terima kasih dan wassalam.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-91064767828556966892016-07-23T17:10:00.000+07:002017-04-14T08:49:54.203+07:00Memahami Pengertian Orang Tua Terlibat dalam Pendidikan Anak<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Orang tua memang diharapkan terlibat dalam pendidikan anak di sekolah. Namun, apakah itu berarti orang tua harus ikut terlibat dalam setiap tugas yang diberikan sekolah pada siswanya?<br /><br />Psikolog anak dari RaQQI Consulting Ratih Zulhaqqi, M.Psi, mengatakan, orang tua memang harus ‘ada’ dalam proses pembelajaran anak di rumah dan di sekolah. Namun, pengertian 'Ada' itu, bukan berarti orang tua harus selalu ikut campur ketika anak mengerjakan tugas sekolah.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-ro53KuOCzLA/V5NB9kOmyfI/AAAAAAAABhc/kFtxtHcvdsMSlpi5qianDu6YKFkaE1xkQCLcB/s1600/Memahami%2BPengertian%2BOrang%2BTua%2BTerlibat%2Bdalam%2BPendidikan%2BAnak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="Memahami Pengertian Orang Tua Terlibat dalam Pendidikan Anak" border="0" height="214" src="https://4.bp.blogspot.com/-ro53KuOCzLA/V5NB9kOmyfI/AAAAAAAABhc/kFtxtHcvdsMSlpi5qianDu6YKFkaE1xkQCLcB/s320/Memahami%2BPengertian%2BOrang%2BTua%2BTerlibat%2Bdalam%2BPendidikan%2BAnak.jpg" title="Memahami Pengertian Orang Tua Terlibat dalam Pendidikan Anak" width="320" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12pt; line-height: 107%;"><br /></span></div>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketika anak mendapat tugas kliping misalnya, sebagian orang tua cenderung mengerjakan tugas kliping tersebut untuk anak mereka. Padahal seharusnya orang tua hanya perlu membimbing anak dalam proses pembuatan tugas kliping tersebut. Dengan begitu, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang menghargai nilai dan proses bukan hasil akhir semata.</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Ada untuk anak bukan berarti menghilangkan kemampuan anak untuk berbuat sendiri," pesan Ratih, seperti yang dikutip portal republika.com.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ratih juga bicara tentang mengantar anak di hari pertama sekolah. Menurutnya, mengantar anak di hari pertama masuk sekolah memiliki dampak yang cukup besar bagi pendidikan anak. Akan tetapi, ketika anak memasuki masa remaja, orang tua perlu meminta pendapat anak sebelum mereka mengantar anak ke sekolah di hari pertama.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/05/rumah-kunci-sukses-pola-asuh-dan.html">Rumah, Kunci Sukses Pola Asuh dan Pendidikan Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dikatakannya, kehadiran orang tua diperlukan oleh anak-anak yang baru masuk SD. Kehadiran orang tua ini dapat membantu anak-anak dengan tingkat kecemasan yang tinggi terhadap lingkungan baru untuk bisa beradaptasi dengan lebih baik.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Akan tetapi, ketika anak memasuki masa remaja dan duduk di bangku SMP atau SMA, orang tua tidak perlu memaksa untuk mengantar anak ke sekolah di hari pertama. Sebaliknya, Ratih mengatakan orang tua perlu meminta pendapat anak apakah anak bersedia untuk ditemani di hari pertama sekolah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Di usia ini kita (orang tua) perlu tanya, misalnya 'Ayah atau Bunda boleh nggak nemenin kamu MOS?'," ujarnya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pertanyaan tersebut penting untuk diajukan kepada anak remaja untuk menjaga kenyamanan mereka. Jika anak berani ke sekolah dan tidak ingin ditemani, Ratih mengatakan orang tua tidak boleh memaksa anak.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bentuk perhatian terhadap anak yang baru masuk SMP atau SMA, kata ratih, orang tua dapat menanyakan apakah anak merasa senang ketika berada di sekolah baru hingga meminta anak bercerita mengenai teman-teman baru anak. *<i><b>Yanuar Jatnika #sahabatkeluarga.go.id</b></i></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian info mengenai Memahami Pengertian Orang Tua Terlibat dalam Pendidikan Anak, semoga bermanfaat, terima kasih dan wassalam.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-62479771140104867602016-06-09T22:06:00.001+07:002017-04-14T08:51:24.046+07:00Manfaat Berpuasa Untuk Anak<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Selain memberikan pengasuhan agama, mengajarkan anak berpuasa juga memiliki manfaat yang besar. Menurut Psikolog Anak, Sani B Hermawan, yang paling bagus mengajarkan anak puasa yakni dengan cara memperkenalkan.<br /><br />Saat anak sudah bicara atau sudah bisa bicara dua arah, anak diperkenalkan pada bulan puasa. ”Bahwa umat Islam menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh dibulan ramadhan, setelah itu lebaran. Perkenalan itu memiliki manfaat, anak sudah familiar tentang puasa,” jelas Sani.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-jX5LVtA3_uw/V1mFpxQwQyI/AAAAAAAABSo/NejeiqpoG-kW3C9cVbh3Q6363pjxrYXHgCLcB/s1600/Manfaat%2BBerpuasa%2BUntuk%2BAnak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" height="240" src="https://3.bp.blogspot.com/-jX5LVtA3_uw/V1mFpxQwQyI/AAAAAAAABSo/NejeiqpoG-kW3C9cVbh3Q6363pjxrYXHgCLcB/s320/Manfaat%2BBerpuasa%2BUntuk%2BAnak.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Manfaat lainnya, antara lain:</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Melatih anak lebih disiplin. Dengan berpuasa, anak menjadi lebih tahu aturan, kapan boleh dan kapan yang tidak untuk makan dan minum, serta jujur.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Anak belajar tentang nilai. Secara umum, orang tua akan berkisah bahwa puasa seperti merasakan lapar orang-orang yang tidak mampu. Menurut Sani, boleh saja menceritakan seperti itu, namun cerita tersebut jika tidak dibarengi hal konkrit, seperti misalnya mengunjungi panti asuhan, atau sedekah, justru akan membuat anak bingung dan pelajaran nilainya hilang begitu saja.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selain anak bisa merasakan, anak juga bisa menghargai apa yang sudah dia miliki,. Sehingga anak tidak mudah komplain terhadap keinginannya, karena dia mengetahui masih banyak orang yang kekurangan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Puasa dapat membangun kebersamaan dengan keluarga. Aktivitas sahur atau buka bersama di keluarga membangun kebersamaan antara anggota keluarga.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">”Yang tadinya mungkin komunikasinya kurang, bisa terjalin dengan baik ketika sahur atau buka puasa. Yang tadinya sendiri-sendiri, jadi bareng. Dari kebersamaan itu, terbangun kedekatan, konsolidasi dengan keluarga, lebih akrab, menambah kedekatan dalam keluarga,” jelas Sani.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Puasa menambah ilmu pengetahuan. Orang tua bisa menjelaskan pada anak bahwa puasa dapat bermanfaat bagi kesehatan, karena dengan berpuasa tubuh akan mengalami detoksifikasi atau membuang racun-racun dalam tubuh dan membersihkan alat pencernaan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Selama bulan ramadhan, orang tua bisa melatih anak beribadah lain, seperti sholat berjamaah, mengaji bersama dan hafalan doa.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Membangun kreativitas. Di masa belajar berpuasa, anak sulit mengendalikan diri dalam hal emosi seperti keinginan makan atau minum. Orang tua harus bisa mengalihkan perhatian anak dari rasa lapar dan haus itu. ”Kalau tidak dibantu orang tua, anak agak sulit mengendalikan hal itu,” ujar Sani.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/06/kapan-melatih-anak-berpuasa.html">Kapan Melatih Anak Berpuasa?</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Karena itulah, di bulan puasa ini, orang tua diajak untuk kreatif agar perhatian anak teralih. Keluarkanlah ide-ide baru dalam bermain, seperti misalnya main lego bareng, bercerita bersama, atau membuat bukaan bersama yang membuat perhatian anak teralihkan. (<b><i>Bunga Kusuma Dewi</i></b>)</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian info yang dapat admin share yang dikutip dari laman sahabatkeluarga. Semoga bermanfaat, terima kasih dan wassalam.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-56828682598474435532016-06-08T20:03:00.000+07:002017-04-14T08:53:50.569+07:00Kapan Melatih Anak Berpuasa?<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Bagi Orang tua yang beragama muslim tentu menginginkan anak-anaknya belajar berpuasa pada Bulan Ramadhan sejak sedini mungkin.<br /><br />Sebagian orang tua malah secara tidak sadar menyombongkan pada orang tua lainnya, bahwa anaknya yang masih berusia 5 tahun sudah mampu berpuasa sampai tiba adzan Maghrib.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-xCM287Ho4j0/V1gXBCzmu7I/AAAAAAAABRw/iKkVWf4Ex9waG7Warkra72Uvdr2OfNDrwCLcB/s1600/Kapan%2BMelatih%2BAnak%2BBerpuasa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="Kapan Melatih Anak Berpuasa?" border="0" height="257" src="https://3.bp.blogspot.com/-xCM287Ho4j0/V1gXBCzmu7I/AAAAAAAABRw/iKkVWf4Ex9waG7Warkra72Uvdr2OfNDrwCLcB/s320/Kapan%2BMelatih%2BAnak%2BBerpuasa.jpg" title="Kapan Melatih Anak Berpuasa?" width="320" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pertanyaannya, mulai usia berapa tahun sebenarnya seorang anak mampu atau diperbolehkan melakukan ibadah puasa Ramadhan?</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dikutip dari laman <i>Pediatrica Gadjah Mada</i>, orangtua boleh memperkenalkan puasa kepada anak saat memasuki usia empat tahun. Caranya dilakukan secara bertahap, latih anak untuk makan sahur bersama dan berpuasa selama beberapa jam selama beberapa hari.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada minggu berikutnya, berikan rentang waktu berpuasa lebih lama seperti setengah hari dan selanjutnya dilatih berpuasa hingga waktu berbuka.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Agar si kecil semangat berpuasa, ciptakan suasana sahur yang menyenangkan dengan menu-menu makanan khusus si anak yang mengundang seleranya. Ajari anak makan sahur dengan lembut dan sabar. Mereka belum terbiasa terhadap pola sahur yang menyita waktu tidur dan makan dalam kondisi mengantuk.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di siang hari, ciptakan kegiatan menarik, karena biasanya sekolah berlangsung lebih cepat. Aktivitas bermain yang tak menguras tenaga akan membuatnya lupa bahwa ia sedang berpuasa.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mungkin tidak ada salahnya memberi anak hadiah setelah berhasil melewati satu hari puasa sesuai target. Pelukan dan ciuman hangat cukup memberi motivasi bagi anak untuk kembali berpuasa esok hari.</span></div>
<div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/05/rumah-kunci-sukses-pola-asuh-dan.html">Rumah,Kunci Sukses Pola Asuh dan Pendidikan Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Namun, dr Susatyo JP, salah seorang dokter yang memandu rubrik konsultasi kesehatan di situs resmi Forum Komunikasi Masyarakat Muslim Indonesia se-Jerman, menilai, mengajarkan anak untuk berpuasa sejak umur 4 tahun sangat berkaitan erat dengan faktor tumbuh kembang anak.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">’’Maksudnya, pada usia 4 tahun seorang anak memiliki kondisi tumbuh kembang yang harus jadi pertimbangan utama orangtua dalam mengajarkan puasa,’’ katanya seperti dilansir dari situs resmi Forkom Jerman.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ia menjelaskan, anak pada usia balita sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang tentunya memerlukan asupan nutrisi (zat makanan), yang mencukupi untuk jadi bahan dasar dan bahan bakar dari proses tersebut.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">’’Sebut saja misalnya, pada usia tersebut kerja dari enzim yang diproduksi dalam saluran cerna anak berbeda fungsi dengan orang dewasa,’’ ujarnya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurutnya, pada anak-anak balita, selain untuk kerja sistem pencernaan, enzim yang terdapat dalam usus juga berfungsi untuk membantu proses tumbuh kembang yang ada.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Kalau pada orang dewasa fungsi enzim saluran cerna untuk proses tumbuh kembang ini sudah tidak ada,’’ lanjutnya. Yanuar Jatnika</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian info yang dapat admin share sebagaimana dikutip dari laman sahabatkeluarga. Semoga bermanfaat dan wassalam.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-42594538812240673082016-05-24T20:29:00.001+07:002017-04-14T08:55:54.172+07:00Berpikir Kritis, Cara Cegah Propaganda Paham Radikal Pada Anak<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Keluarga dan pendidikan dasar jadi fondasi kuat bagi anak-anak untuk mencegah propaganda radikal. Orang tua harus peka terhadap lingkungan dan perkembangan anak. Sekolah juga harus ajarkan ajaran-ajaran soal kedamaian dan kebaikan.<br /><br />“Jika orang tuanya pecinta negara maka banyak hal yang harus dilakukan mereka untuk mencegah sang anak dari propaganda radikal. Jangan lupa keluarga dan pendidikan dasar adalah pondasi penting bagi perkembangan anak,” kata psikolog Anak dan Keluarga dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Anna Surti Ariani, Selasa (24/5).</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12pt; line-height: 107%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-idAlMBJuWxA/V0RWsea9KLI/AAAAAAAABCw/xlSo1x0q9CEIVgXG2Z4KcXWh_LVpPes1ACLcB/s1600/Berpikir%2BKritis%252C%2BCara%2BCegah%2BPropaganda%2BPaham%2BRadikal%2BPada%2BAnak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="Berpikir Kritis, Cara Cegah Propaganda Paham Radikal Pada Anak" border="0" height="232" src="https://3.bp.blogspot.com/-idAlMBJuWxA/V0RWsea9KLI/AAAAAAAABCw/xlSo1x0q9CEIVgXG2Z4KcXWh_LVpPes1ACLcB/s320/Berpikir%2BKritis%252C%2BCara%2BCegah%2BPropaganda%2BPaham%2BRadikal%2BPada%2BAnak.jpg" title="Berpikir Kritis, Cara Cegah Propaganda Paham Radikal Pada Anak" width="320" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saat itu, dia juga mengomentari video yang memperlihatkan anak-anak Indonesia dan Malaysia sedang berlatih menggunakan senjata di Syria yang muncul minggu lalu.</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurutnya, hal utama yang harus dilakukan orang tua untuk mencegah anak dari propaganda radikal adalah membekali dengan kemampuan berpikir kritis.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan begitu, anak tak mudah percaya dengan informasi yang didapatkan dari orang lain. “ Ini penting karena anak biasanya menerima mentah-mentah apa yang dikatakan orang lain,” katanya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dia menyarankan agar orang tua selalu menjalin kedekatan dengan anak. Sehingga anak nyaman bicara dengan keluarga. Orang tua juga harus selalu mengenali teman-teman anak-anak.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/05/6-cara-mengoptimalkan-otak-kiri-dan.html">6 Cara Mengoptimalkan Otak Kiri dan Kanan Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Perhatikan bagaimana mereka berinteraksi dan carikan aktivitas positif buat mereka. Termasuk perubahan yang dialami anak-anak. Misalnya anak jadi semakin kasar, atau terus protes pada kebijakan pemerintah yang disiarkan televisi, atau menganggap paham radikal tertentu sebagai hal yang benar,” kata Anna.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Anna juga minta para orang tua untuk memperhatikan benda-benda yang dimiliki anak, apakah ada yang terlihat terlalu ekstrim.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di sisi lain, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Adab dan Ilmu Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Zubair mengatakan, video itu adalah satu bentuk propaganda untuk memperlihatkan bahwa anak-anak juga bisa dekat dengan kekerasan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Namun, video itu tidak berlaku di Indonesia yang mengutamakan kedamaian dalam perbedaan dalam menjalankan agama.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Video itu jelas-jelas adalah propaganda untuk mengajak anak-anak ikut dalam kegiatan radikal tanpa mengetahi konteksnya. Padahal agama selalu mengajarkan kedamaian dan harmoni,” kata Zubair.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurutnya, hal ini harus jadi perhatian bersama karena bisa saja video itu lolos dan dipertotonkan ke sekolah-sekolah dasar tanpa ada pihak yang bisa mencegah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Saya pernah menyaksikan sebuah sekolah dasar memutar sebuah tayangan perang di Palestina yang penuh kekerasan dan banyak melibatkan anak-anak,” kata Zubair. Hal-hal inilah yang harus diantisipasi oleh pemerintah dan keluarga.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Kemenetrian Agama dan Kementerian Pendidikan harus punya mekanisme kontrol terhadap tayangan dan content yang diajarkan di sekolah-sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Sehingga anak-anak bisa terbebas dari propaganda radikal,” kata Zubair.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Zubair tak menampik bahwa keluarga adalah hal terpenting untuk menghindarkan anak-anak dari propaganda radikal. “Keluarga adalah hal penting untuk mencegah propaganda itu,karena keluarga adalah pihak terdekat dengan sang anak,” katanya. (jos/jpnn)</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian informasi yang dapat admin share yang dikutip dari jpnn.com, semoga bermanfaat, terima kasih dan wassalam.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-56727716447717546192016-05-22T16:13:00.002+07:002017-04-14T08:57:08.096+07:005 Langkah Orangtua Cegah Kekerasan Seksual Anak<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu’alaikum.wr.wb.</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung setia Kolom Edukasi di manapun berada.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Para orangtua, sekolah dan masyarakat wajib mewaspadai terjadinya kekerasan seksual anak. Kejahatan luar biasa tersebut harus ditangani bersama-sama.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-6HR_eyOXXrU/V0F34etpq0I/AAAAAAAABA8/6fl4QhZJWo8G0xio0rk02YrYgO0aRXvewCLcB/s1600/5%2BLangkah%2BOrangtua%2BCegah%2BKekerasan%2BSeksual%2BAnak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="5 Langkah Orangtua Cegah Kekerasan Seksual Anak" border="0" height="239" src="https://1.bp.blogspot.com/-6HR_eyOXXrU/V0F34etpq0I/AAAAAAAABA8/6fl4QhZJWo8G0xio0rk02YrYgO0aRXvewCLcB/s320/5%2BLangkah%2BOrangtua%2BCegah%2BKekerasan%2BSeksual%2BAnak.jpg" title="5 Langkah Orangtua Cegah Kekerasan Seksual Anak" width="320" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berikut ini lima langkah yang harus dilakukan orangtua dalam mencegah kejahatan seksual:</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Jangan biarkan anak-anak bermain dan berinteraksi dengan siapapun dan diamanapun tanpa pantauan yang memadai. Anak akan sangat rentan menjadi korban apabila salah berteman/memilih komunitas.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Jangan biarkan anak berinteraksi dengan orang lain di waktu yang tidak lazim dan untuk tujuan yang tidak jelas. Tak sedikit orangtua yang membiarkan anaknya keluar malam tanpa kontrol yang cukup. Ini sangat berbahaya dan anak rentan menjadi korban kejahatan seksual.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Jangan biarkan anak berkomunikasi via media sosial tanpa pantauan memadai. Tak sedikit anak dijebak, dirayu, digoda, diiming-imingi oleh orang yang dikenal maupun tak dikenal via media sosial, untuk dijadikan objek kejahatan seksual. Kasus seperti ini banyak terjadi.</span></div>
<div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/05/10-cara-menjaga-anak-agar-aman-dari.html">10 Cara Menjaga Anak Agar Aman dari Pelecehan Seksual</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Jangan biarkan anak berjam-jam mengakses internet tanpa kontrol dan pendampingan yang cukup. Internet memang positif, namun jika tidak menggunakan internet secara sehat, anak dapat mengakses pornografi secara diam-diam. Bahkan dalam banyak kasus, pornografi bisa menstimulasi anak menjadi pelaku kejahatan seksual.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Curahkan waktu, perhatian dan kasih sayang kepada anak. Jalin komunikasi dan dialog dengan anak secara rutin. “Apapun karir dan profesi Anda, luangkan lah waktu untuk anak-anak sebab mereka membutuhkan figur yang dapat diteladani,” ujar Susanto, Wakil Ketua KPAI kepada redaksi Sahabat Keluarga akhir pekan lalu. *Yohan Rubiyantoro</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian informasi yang dapat admin share yang dikutip dari sahabatkeluarga. Semoga bermanfaat, terima kasih dan wassalam.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4768304016206691589.post-74332155775696283212016-05-21T06:07:00.001+07:002017-04-14T09:01:20.967+07:0010 Cara Menjaga Anak Agar Aman Dari Pelecehan Seksual<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu'alaikum.wr.wb.<br /><br />Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.<br /><br />Maraknya kasus pelecehan terhadap perempuan akhir-akhir ini membuat kita sebagai guru sekaligus orangtua khawatir sekaligus miris. Bagaimana tidak, pelecehan tersebut sudah tidak pandang bulu, menimpa tidak hanya perempuan dewasa tapi juga anak-anak bahkan balita (bawah lima tahun) juga.<br /><br />Tentunya sebelum terjadi pelecehan seksual pada anak, ada baiknya dilakukan pencegahan agar anak terhindar dari peristiwa mengerikan tersebut. Peran orang tua dan pengasuh sangat penting dalam pencegahan ini.</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-bZ64XJ-MCzE/Vz-XDKi2QLI/AAAAAAAAA_E/UwWfSQEkA5MRsp83YisSx6P8sX2LKu0fACLcB/s1600/10%2BCara%2BMenjaga%2BAnak%2BAgar%2BAman%2BDari%2BPelecehan%2BSeksual.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="10 Cara Menjaga Anak Agar Aman Dari Pelecehan Seksual" border="0" height="218" src="https://4.bp.blogspot.com/-bZ64XJ-MCzE/Vz-XDKi2QLI/AAAAAAAAA_E/UwWfSQEkA5MRsp83YisSx6P8sX2LKu0fACLcB/s320/10%2BCara%2BMenjaga%2BAnak%2BAgar%2BAman%2BDari%2BPelecehan%2BSeksual.jpg" title="10 Cara Menjaga Anak Agar Aman Dari Pelecehan Seksual" width="320" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b><span style="font-family: inherit;">Ilustrasi</span></b></td></tr>
</tbody></table>
<br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Orang tua dan pengasuh juga harus meluangkan waktu untuk belajar tentang pelecehan seksual dan tanda-tanda peringatannya. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan utuk mencegah anak agar tetap aman, seperti dikutip dari buku <i>Stop It Now,</i> <i>Pelecehan Seksual Anak Cegah Sebelum Terjadi</i>.<br /><br /><b>1. Peraturan Keluarga</b><br /><br />Buat dan patuhi peraturan khusus di keluarga. Semua anggota keluarga memiliki hak untuk privasi dalam berpakaian, mandi, tidur dan kegiatan pribadi lainnya. Jika ada yang tidak menghormati hak-hak ini, maka orang tua harus jelas memberitahu mereka tentang aturan tersebut.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baca juga: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/05/rumah-kunci-sukses-pola-asuh-dan.html">Rumah, Kunci Sukses Pola Asuh dan Pendidikan Anak</a></span></blockquote>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>2. Ajari Cara Menolak</b><br /><br />Orang tua memberi contoh tentang tindakan-tindakan yang harus ditolak. Kita bisa memberi contoh batas-batas dalam bermain, menggelitik, memeluk atau mencium.</span><div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Misalnya, jika anak tidak ingin memberikan ciuman pada paman yang jarang berkunjung, maka, biarkan anak untuk berjabat tangan sebagai gantinya. Pastikan sang paman mengerti mengapa hal tersebut penting untuk kenyamanan anak.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>3. Sentuhan Sayang VS Sentuhan Tidak Sopan</b><br /><br />Kepada anak, kita harus menjelaskan tentang perbedaan antara sentuhan yang oke dan sentuhan yang tidak pantas.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk anak yang lebih muda, lebih baik mengajarkan aturan yang lebih konkret, seperti, ”Langsung bilang ke orang tua jika ada saudara, teman, atau orang lain yang menyentuh bagian tubuhmu yng paling pribadi!”</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ajarkan juga pada anak bahwa dia pun tidak boleh sembarangan menyentuh tubuh orang lain, meskipun dia sudah mengenal orang itu dengan baik.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perhatikan setiap perilaku yang tidak pantas pada orang dewasa atau anak yang lebih tua karena anak-anak, terutama yang masih muda, belum pandai mengenali perilaku seperti ini.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>4. Bedakan Antara Rahasia VS Kejutan</b><br /><br />Orang tua harus menjelaskan perbedaan antara rahasia dan kejutan. Rahasia adalah sesuatu yang harus disimpan baik-baik demi menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan diri.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rahasia adalah mengecualikan orang lain, demi menjaga informasi agar tidak sampai menimbulkan ‘masalah’ dari si pemegang rahasia. Saat menyimpan rahasia dengan hanya satu orang saja, maka anak-anak akan lebih rentan terhadap penyalahgunaan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sementara kejutan adalah sesuatu yang tak terduga namun menyenangkan dan memberi kegembiraan dengan segera dan tidak mempunyai syarat apapun. Termasuk tidak perlu ‘dirahasiakan’.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebuah kejutan yang diberi syarat harus ‘dirahasiakan’ maka itu bukanlah kejutan! Kejadian seperti ini harus segera dilaporkan!</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>5. Teknologi</b><br /><br />Orang tua harus menjadi ‘penguasa mutlak’ atas anak-anak dalam hal penggunaan teknologi. Termasuk dalam hal internet, email, pesan instan, penggunaan webcam, situs jejaring social peer-to-peer dan ponsel, juga dalam tukar menukar foto.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Artikel menarik lainnya: <a href="http://www.kolomedu.com/2016/04/pentingnya-peran-orang-tua-di-finlandia.html">Pentingnya Peran Orangtua di Finlandia</a></span></blockquote>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Melatih Dialog</span></b></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidak ada masalah jika kita mengucap dengan lantang kata-kata seperti pelecehan, pencabulan, jorok dan sejenisnya di depan anak-anak.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Biarkan mereka paham bahwa kata-kata tersebut wajar diucapkan jika melaporkan suatu peristiwa yang tidak pantas menyangkut diri mereka.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Percakapan yang bebas tekanan akan menjamin lancarnya pelaporan di setiap isu-isu yang sulit yang mungkin saja terjadi di kemudian hari.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pastikan anak paham bahwa kita sebagai orang tua akan menyimak apapun yang mereka katakan, bahkan jika itu termasuk sesuatu yang memalukan atau sesuatu yang mereka anggap salah.<br /><br /><b>7. Segera Melapor</b><br /><br />Segera melapor kepada pihak yang berwajib saat kita menduga telah terjadi peristiwa pelecehan seksual. Baik itu yang menimpa anak sendiri ataupun teman-temannya. Jika tidak ada yang bersuara, maka pelecehan itu tidak akan berhenti.<br /><br /><b>8. Selalu Memberi Dukungan</b><br /><br />Pastikan anak paham bahwa kita akan selalu mendukung mereka saat mereka meminta privasi atau mengatakan “Tidak!” untuk suatu kegiatan atau jenis sentuhan yang bisa membuat mereka tidak nyaman.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bicaralah dengan anak tentang siapa saja yang harus mereka percaya. Dan yakinkan anak bahwa kita telah memberi izin bagi mereka untuk melapor pada orang yang dipercaya itu setiap kali mereka merasa takut, tidak nyaman atau bingung tentang perilaku seseorang kepada mereka.<br /><br /><b>9. Buat Rencana Keselamatan</b><br /><br />Ada baiknya kita membuat daftar ‘rencana keselamatan’ yang jelas dan mudah diikuti. Daftar tersebut berisi tentang, perilaku yang tidak pantas, kemana harus melapor, tindakan pencegahan dan hal-hal lain yang menyangkut keselamatan anak-anak saat mereka jauh dari orang tua.<br /><br /><b>10. Selalu Percaya Diri</b><br /><br />Memahami cara-cara pencegahan pelecehan seksual dan cara mendapat dukungan, akan membangun rasa percaya diri bahwa kita memiliki kekuatan dan pengetahuan untuk menjaga anak-anak kita agar tetap aman.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pencegahan yang paling efektif adalah dengan melakukan tindakan-tidanakn sebelum terjadi peristiwa yang tidak diinginkan. Pencegahan dapat dimulai dari sekarang, dari yang paling mudah, dari rumah kita sendiri. Kita semua bisa menghentikannya, mulai dari sekarang! *<i>Bunga/Sumber : Stop It Now, Pelecehan Seksual Anak Cegah Sebelum Terjadi (Andri Priyatna dan Oom Somara De Uci</i>)</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian informasi yang dapat admin share yang dikutip dari sahabatkeluarga. Semoga bermanfaat, terima kasih dan wassalam.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com2