Metode Insersi, Metode Penerapan Nilai-nilai Agama Melalui Ilmu Umum

Admin
Indra AE
May 28, 2016
Assalamu’alaikum.wr.wb.

Salam sejahtera dan bahagia bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di manapun berada.

Salah satu guru bangsa kita, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur selalu menekankan adab ketimbang ilmu. Sebab baginya, ilmu tidak akan bermanfaat secara luas jika tidak ditopang dengan adab yang baik. Hal ini bukan bermaksud mengesampingkan ilmu, tetapi upaya memberikan pondasi kokoh terhadap ilmu itu sendiri.

Diantara hal penting dalam setiap penyampaian materi pelajaran yaitu usaha untuk menyisipkan nilai-nilai agama dan moral bahkan di dalam ilmu umum sekalipun.



Belakangan, langkah ini disebut dengan pendidikan karakter. Tetapi sebelum pendidikan karakter ramai diperbincangkan, metode insersi lebih dulu muncul. Metode insersi adalah upaya menginternalisasi jiwa agama dalam bentuk nilai-nilai melalui ilmu-ilmu umum.

Tulisan singkat ini bermaksud mengurai strategi penanaman (internalisasi) nilai-nilai agama atau jiwa agama melalui ilmu umum.

Metode ini diterapkan agar siswa tidak terlepas dari nilai-nilai spiritual di setiap ilmu yang dipahaminya. Hal ini dapat mewujudkan generasi kokoh, baik dalam sisi moral, sosial, intelektual, dan spiritual. Tentu kecakapan komplit ini sesuai dengan tujuan pendidikan, yaitu memanusiakan manusia sehingga manusia tersebut juga mampu memanusiakan manusia lain. Tujuan ini menjadi bukti bahwa pendidikan melalui penerapan jiwa agama merupakan investasi sepanjang hayat (life long investment).

Metode insersi ini dapat dilakukan oleh guru sebagai agenda kurikulum tersembunyi (hiden curriculum). Maksud tersembunyi ini yaitu menyisipkan nilai-nilai agama ketika menerangkan materi atau mengadakan evaluasi materi. Hal ini dilakukan agar guru tidak dinilai mencampuradukkan berbagai materi oleh siswa.

Sebab tidak bisa dipungkiri, ada sebagian siswa yang merasa bosan dengan yang namanya ceramah. Dengan kata lain merasa tidak menarik untuk diceramahi. Di titik inilah guru harus mampu membuat pemahaman bahwa nilai-nilai agama sangat penting diperhatikan oleh siswa di setiap mereka mempelajari ilmu umum.
Baca juga: Cara Mengajar Efektif dengan Metode Ceramah
Berikut paparan singkat tentang metode penerapan jiwa agama melalui ilmu sejarah dan bisa diaplikasikan ke ilmu-ilmu umum lain.

Di zaman agresi Belanda kedua 1945-1947, bangsa Indonesia yang terdiri dari tokoh nasional, santri, dan para ulama berjuang matian-matian untuk menegakkan kemerdekaan Indonesia walau dengan peralatan perang dan jumlah prajurit seadanya. Secara perhitungan rasional, ketika itu Indonesia tidak akan mampu memenangkan perang melawan sekutu berdasarkan jumlah dan mutu persenjataan yang ada. Teori dan teknik perang melawan tentara yang telah memenangkan perang dunia kedua, kekuasaan ekonomi dan belanja perang.

Tetapi kenyataannya Indonesia melalui semangat jihad mengusir sekutu yang digawangi oleh para ulama dan santri di Surabaya berhasil memenangkan peperangan itu, lalu benar-benar terlepas dari belenggu penjajahan sehingga merdeka. Hal itu berkat semangat jihad suci bangsa Indonesia yang pantang menyerah. Berkat pertolongan dari Allah SWT karena rakyat Indonesia dalam kebenaran mempertahankan haknya yang benar dengan niat ikhlas.

Demikianlah metode dan strategi sederhana menerapkan jiwa agama yang diterapkan ke dalam ilmu sejarah. Sehingga disamping faktor strategi perang, siswa juga dapat memahami bahwa faktor spiritual juga ikut menjadi penopang keberhasilan perjuangan bangsa Indonesia. (Fathoni Ahmad) #Madrasah Kemenag

Demikian informasi yang dapat admin share. Semoga bermanfaat, terima kasih dan wassalam.

Thanks for reading Metode Insersi, Metode Penerapan Nilai-nilai Agama Melalui Ilmu Umum | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Show comments
Hide comments

2 komentar on Metode Insersi, Metode Penerapan Nilai-nilai Agama Melalui Ilmu Umum

  1. Saat ini adab semakin berkurang, maka tidak salah kalau banyak anak muda yang kurang mengetahi ungah-unguh terhadap orang tua.

    Untuk itu peranan keagamaan dalam dunia pendidikan sangat penting dalam membangun norma-norma adab bagi anak-anak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, Anda benar Mas +Isrofi Achmad, selain dari sekolah, peranan orangtua dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan juga sangat penting.

      Delete