Assalamu’alaikum.wr.wb.
Salam sejahtera bagi Anda pengunjung Kolom Edukasi di
manapun berada.
Mempunyai anak merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Anda
yang telah berkeluarga. Merawat dan mendidik mereka adalah tugas kita bersama
dalam keluarga.
Dalam masa perkembangannya terkadang banyak kita temui sifat
dan sikap anak yang tidak sesuai dengan arahan kita, semaunya sendiri atau
dalam istilah jawa “sak karepe dewe”.
Tidak mau menuruti perintah dan cenderung cuek. Bahkan dalam kondisi tertentu anak juga
terlihat bersifat egois, mau menangnya sendiri, tidak mau diajak kompromi.
Egoisme adalah kecenderungan manusia untuk mementingkan diri
sendiri dan mengabaikan kepentingan orang lain. Sifat egoistis sebetulnya sifat
dasar manusia, namun pesan moral dari hampir semua sumber kearifan menganjurkan
agar manusia berbuat baik kepada sesama manusia.
Anak dalam perkembangan psikologisnya pasti memiliki
kecenderungan bersifat egoistis sampai masa remaja. Sifat egoistis ini secara
bertahap akan berkurang seiring perkembangan psikologisnya yang semakin dewasa.
Sifat egoistis juga bisa dikurangi melalui asupan nilai-nilai moral yang mulia.
Baca juga: Cara Menghadapi Anak yang Temperamental
Berikut kiat mengurangi sifat egoistis anak seperti dikutip dari laman sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id:
Pertama, biasakan anak berbagi. Orang tua perlu
mengajarkan tentang berbagai permainan anak yang mengandung nilai keutamaan
untuk berbagi, misal mobil-mobilan. Sesekali doronglah anak untuk meminjamkan
mobil-mobilannya ke temannya.
Kedua, tingkatkan kepedulian anak. Mengenalkan dan
meningkatkan kepedulian anak sangat penting, agar kelak rasa kepedulian itu
tumbuh lebih baik dan lebih hebat dalam diri anak. Sejak dini ajaklah anak membagikan makanan bagi orang miskin, dan
belajar menyayangi lingkungan sosial mereka.
Ketiga, pakailah kegiatan bermain peran untuk
menanamkan nilai kepedulian. Sesekali ajaklah anak bermain dokter-dokteran.
Ajak salah satu teman untuk bermain, dan jadikan boneka sebagai pasien. Minta
si anak berperan sebagai ibu si pasien, dan temannya sebagai dokter. Mintalah
keduanya memeragakan adegan mengantarkan si boneka berobat, hingga si boneka
diperiksa, dan kemudian dikembalikan ke ibunya.
Keempat, rencanakan jadwal anak bermain bersama
teman-teman di taman atau di rumah, dan sediakan fasilitas bermain seperti
untuk prosotan dan ayunan. Biasakan anak-anak bermain bersama, saling menjaga
dan merawat bersama.
Kelima, berikan pujian kepada anak. Ketika si anak
mau berbagi dengan orang lain, orang tua harus memberi pujian. Hal itu dapat
membuat anak semakin percaya bahwa perbuatan itu baik. *
Demikian Kiat Mengurangi Sifat Egois pada Anak. Semoga
bermanfaat, wassalamu’alaikum.wr.wb.
*Nur Hafidz, mahasiswa program studi Pendidikan Islam Anak
Usia Dini di IAIN Purwokerto.
Thanks for reading Kiat Mengurangi Sifat Egois pada Anak | Tags: Keluarga
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »
0 komentar on Kiat Mengurangi Sifat Egois pada Anak
Post a Comment